Akhir Pekan, IHSG Diperkirakan Bakal Terkoreksi

IHSG diperkirakan masih akan terkoreksi pada perdagangan saham Jumat (8/11/2019).

oleh Bawono Yadika diperbarui 08 Nov 2019, 06:30 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan terkoreksi pada perdagangan saham Jumat (8/11/2019).

Hari ini, indeks masih dibayangi sentimen global. Kecemasan investor terutama datang dari faktor global, yakni terkait kesepakatan antara Amerika dan China yang masih belum ada kejelasan.

Sementara itu, saat ini investor akan menanti data perdagangan China di akhir pekan dengan ekspektasi surplus.

"Negosiasi China dan Amerika diperkirakan masih akan menbayangi pasar saham. Adapun kami memprediksi IHSG akan berada di rentang 6.111-6.291," ungkap Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper.

Melanjutkan, dengan indikator ekonomi menunjukkan tanda-tanda stabilisasi, investor sekarang akan mencari tanda-tanda lebih lanjut bahwa resesi global dapat dihindari.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji Gustama melihat IHSG secara teknikal akan diperdagangkan melemah, kemungkinan di kisaran 6.086-6.274.

"Pola downward bard mengindikasikan peluang pelemahan lanjutan," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rekomendasi Saham

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham rekomendasi hari ini menurutnya cukup bervariasi. Itu seperti saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), dan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sedangkan Dennis cenderung memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (VALE), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta saham PT Indika Energy Tbk (INDY).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya