Liputan6.com, Jakarta - Dinas Tenaga Kerja (disnaker) Kota Surabaya kembali menyelenggarakan bursa kerja terbuka/job market fair pada 13-14 November 2019.
Mengutip instagram Dinas Tenaga Kerja Surabaya @disnakersby, Jumat (8/11/2019), pendaftaran bursa kerja terbuka ini sudah dibuka pada 6 November 2019 dan dilakukan secara online. Registrasi online terlebih dahulu di disnaker.surabaya.go.id/jmf/home. Para pencari kerja upload berkas lamaran.
Berkas lamaran pekerjaan disiapkan dalam bentuk soft copy. Bursa kerja terbuka ini menggunakan sistem paperless. Pencari kerja hanya membawa barcode dan tidak perlu membawa hardcopy.
Baca Juga
Advertisement
Bursa kerja terbuka ini diselenggarakan di Kantor Kecamatan Pakal di Jalan Raya Babat Jerawat Nomor 1A Surabaya. Kegiatan diselenggarakan pada pukul 08.00-16.00 WIB. Job fair ini dibuka untuk umum dan bagi KTP Surabaya, Sidoarjo boleh mengikuti job fair ini.
Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya juga sudah verifikasi 16 perusahaan yang ikut bursa kerja antara lain Kayumanis Spazio Surabaya Hotel, PT Eka Mas Republic, PT Siantar Top Tbk, PT Sentral Bahana Ekatama, PT New Simo Mulijo, PT World Innovative Telecommunication, PT Putra Boga Mahasakti, dan PT Surganya Motor Indonesia.
Selain itu, ada PT Triliun Prima Sukses, PT Multirasa Nusantara, PT Assa Land, PT Intersolusi Indonesia, PT Griya Mie Sejati, Rumah Sakit Bunda Surabaya, PT Bank Panin Tbk, dan PT Timur Megah Steel.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sri Mulyani Minta Apindo dan Kadin Cetak Tenaga Kerja Berkualitas
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya mencetak tenaga kerja yang berkualitas di Indonesia. Salah satunya dengan program pendidikan vokasi. Dia menjelaskan, tenaga kerja yang berkualitas dapat meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia serta menjadi brenchmark.
"Ini PR besar kalau bicara nasional policy apa, tetap bertumpu manusianya harus baik, sistem pendidikan vokasi itu menjadi penting. Bukan masalah uang, tapi bagaimana melaksanakannya," kata dia saat menjadi pembicara pada acara Kadin Talks, di Menara, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.
Oleh sebab itu, dia berharap asosiasi pengusaha seperti Kadin dan Apindo dapat ikut berperan dalam menciptakan tenaga kerja-tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing. Sebab menurutnya, para pengusaha jauh lebih tahu hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh dunia usaha, termasuk kriteria tenaga kerja tersebut.
"Saya berharap Kadin, Apindo yang tahu betul what kind of skill saya berasumsi enterpreneur membangun sektor produksi yang bagus. Anda betul-betul melatih yang jadi benchmark," ujar Sri Mulyani.
Dia menegaskan, tidak akan segan-segan menggelontorkan anggaran untuk vokasi selama itu berhasil melahirkan tenaga kerja dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.
"Saya tidak peduli Rp 1 triliun asalkan hasilkan skill full. Saya tidak peduli ini dikerjakan oleh siapa (pemerintah atau swasta) yang penting Rp 1 triliun tidak sia-sia," ujarnya.
Kendati demikian dia juga mengungkapkan kekhawatirannya jika sampai program vokasi tersebut tidak berjalan sesuai harapan.
"Tapi saya takut swasta bikin kursus abal-abal juga, makanya saya butuh kerjasama dengan swasta agar Indonesia dipressure memiliki brenchmark baik. Karena kalau gak, rugi, tenaga kerja gak terlatih uang lenyap. Ini responsbility kita," tutup Sri Mulyani.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement