7 Taktik Sepak Bola Paling Ikonik di Dunia, Lupakan Parkir Bus

Selain taktik parkir bus, terdapat sejumlah cara bermain yang populer di dunia sepak bola hingga sering diterapkan di lapangan hijau.

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 08 Nov 2019, 19:00 WIB
Tiki Taka Soccer

Jakarta - Jose Mourinho merupakan sosok pelatih yang senang memainkan taktik pragmatis dalam memenangkan pertandingan. Taktik yang dia pilih sering kali mendapat cap dari fans sepak bola dengan istilah parkir bus.

Jose Mourinho sukses menerapkan strategi sepak bola tersebut saat menangani Inter Milan untuk meredam keagresifan Barcelona pada semifinal Liga Champions 2009-2010.

Saat bermain di kandang sendiri, Inter Milan berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor 3-1 tapi dengan penguasaan bola hanya 28,8 persen.

La Beneamata menerapkan dua lapis pertahanan di sepertiga akhir lapangan. Lini belakang yang dipimpin oleh Samuel Walter tak sedikitpun meninggalkan celah.

Sementara di lini depan ada Thiago Motta yang bersiap menyapu umpan dan menghalangi pergerakan Lionel Messi dan kolega. Mereka berhasil memanfaatkan peluang serangan balik dengan tepat.

Gawang Barcelona berhasil diberondong dengan tiga gol. Padahal strategi tersebut pernah ia benci saat menukangi Chelsea pada 2004-2005. Saat itu, The Blues ditahan 0-0 oleh Tottenham Hotspur dengan strategi bertahan total.

Selain parkis bus, ada beragam taktik dalam permainan sepak bola. Bola.com merangkum tujuh taktik sepak bola yang populer dan sering digunakan.


1. Kick and Rush

Kick and Rush berasal dari bahasa Inggris, yang berarti: tendang dan serbu. Gaya permainan ini memadukan dua unsur, yaitu kekuatan dan kecepatan. Charles Reep adalah orang pertama yang menerapkan gaya permainan ini.

Biasanya, gaya permainan Kick and Rush dikombinasikan dengan umpan-umpan silang dari sektor sayap. Dengan mengandalkan kecepatan dan fisik, akan banyak tercipta peluang mencetak gol. Tim-tim asal Inggris sering menggunakan permainan seperti ini.


2. Total Football

Gaya permainan itu sangat identik dengan Timnas Belanda dan tim-tim asal negeri Kincir Angin, seperti Ajax Amsterdam hingga PSV Eindhoven. Total Football merupakan gaya permainan yang mengandalkan kolektivitas tim saat melakukan serangan dan bertahan.

Saat dalam bertahan, pemain yang berposisi sebagai penyerang diwajibkan membantu pertahanan, begitu pun sebaliknya. Jadi, strategi seperti ini memungkinkan setiap pemain melakukan perubahan posisi kapan pun dia mau.

Total Football muncul kali pertama dari pemikiran Rinus Michel dan mulai populer di masyarakat pada tahun 1960 sampai 1970-an.


3. Tiki Taka

Pola permainan yang menjadi ciri dari Barcelona. Permainan ini menggunakan penguasaan bola yang kuat dengan tingkat akurasi operan yang tinggi.

Strategi ini juga menuntut beberapa pemain melakukan pergerakan yang cepat untuk mencari ruang kosong.

 


4. False 9

False 9 merupakan stategi yang dipopulerkan Timnas Spanyol saat diasuh oleh Vicente Del Bosque. Saat itu ia memasang Cesc Fabregas pada barisan penyerang Spanyol di Piala Eropa 2012.

Strategi ini tidak menggunakan striker murni dalam penyerangan. Strategi tersebut sukses membawa Timnas Spanyol membantai Timnas Italia 4-0 yang menerapkan strategi bertahan di final Piala Eropa 2012.


5. Jogo Bonito

Jogo Bonito merupakan teknik dan taktik yang melekat dengan sepak bola Brasil. Mereka menerapkan gaya permaian yang indah dan menghibur.

Beberapa pemain akan melakukan gerakan lincah seperti menari-nari di lapangan untuk mengelabui lawan.

 


6. Tango

Gaya permainan tango hampir mirip dengan jogo bonito. Namun bedanya taktik permainan tersebut memanfaatkan kelincahan dan kecepatan kaki para pemainnya.

Gaya permainan ini populer saat Timnas Argentina meraih gelar juara Piala Dunia saat diperkuat Diego Maradona.


7. Catenaccio

Catenaccio merupakan gaya permainan yang memainkan bola di daerah pertahanan sendiri sambil menunggu waktu yang tepat untuk melakukan serangan balik. Ciri khas taktik ini adalah man to man marking dan keberadaan pemain yang berfungsi sebagai libero.

Gaya permainan semacam ini muncul berkat buah pemikiran dua orang asal Italia dan Argentina, yakni Nereo Rocco dan Franco Helenio Herrera. Catenaccio sendiri berasal dari bahasa Italia, yang artinya gerendel.

Disadur dari Bola.com (Hanif Sri Yulianto/Yus Mei Sawitri, published 8/11/2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya