KH Masjkur Dapat Anugerah Pahlawan Nasional, Ini Respons Khofifah

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa bersyukur tokoh terbaik dari Jawa Timur yaitu KH Masjkur menerima anugerah gelar Pahlawan Nasional pada 2019 dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Nov 2019, 21:00 WIB
Khofifah Indar Parawansa (Sumber: Instagram/@khofifah.ip)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa bersyukur tokoh terbaik dari Jawa Timur yaitu KH Masjkur menerima anugerah gelar Pahlawan Nasional pada 2019 dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (8/11/2019).

"Alhamdullilah. Salah satu putera terbaik Jawa Timur K.H Masjkur, hari ini menerima anugerah Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2019 dari Presiden Jokowi di Istana Negara pada Jumat 8 November 2019," tulis Khofifah dalam unggahan di akun instagramnya @khofifah.ip.

Ia menuturkan, KH Masjkur, tokoh kelahiran Malang dan pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI dua kali. KH Masjkur pernah menjabat pada 1947-1949 dan 1953-1955.

Semasa zaman perjuangan, KH Masjkur merupakan salah satu pendiri Pembela Tanah Air (PETA) yang kemudian menjadi unsur lascar rakyat dan TNI di seluruh Jawa.

"Ketika pertempuran 10 November 1945, beliau Panglima Lasykar Sabililah, anggota BPUPKI yang ikut merumuskan Pancasila dan UUD 1945. Semoga semua amal ibadanya diterima Allah SWT dan kita bisa meneladani perjuangan dan pengorbanan beliau,Amin,” tulis Khofifah Indar Parawansah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jokowi Akan Berikan Gelar Pahlawan Nasional kepada 6 Tokoh

Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada ahli waris di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Jokowi memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh yang dianggap berjasa untuk Indonesia. (Foto: Lukas-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh. Adapun enam orang itu adalah hasil seleksi dari 20 nama yang disodorkan oleh Kementerian Sosial.

"Kita akhirnya sampai pada kesimpulan tahun ini enam saja. Jadi enam dari dua puluh yang diajukan," kata Wakil Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Negara Jimly Asshiddiqie saat dikonfirmasi, Jumat, 8 November 2019.

Menurut dia, tiga dari enam tokoh yang akan mendapat gelar pahlawan nasional adalah anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Selain itu, ada pula jurnalis wanita serta tokoh dokter yang berjasa di dunia pendidikan.

"Tiga anggota BPUPKI/PPKI yang tersisa yang ketinggalan belum dapat anugerah selama ini. Satu tokoh perempuan journalism dan pendidikan," jelasnya.

"Satu sultan dari provinsi yang belum ada pahlawan, sebagai satu-satunya penentang Belanda di kesultanan daerahnya. Satu lagi tokoh dokter yang sangat berjasa di dunia pendidikan," ujar dia.

Jimly enggan menyebut siapa saja enam tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional tahun 2019. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyatakan nama-nama akan disampaikan pihak Istana Kepresidenan.

"Dua puluh yang diajukan oleh menteri sosial semuanya memenuhi syarat. Hanya kita akan harus ketat, jangan terlalu banyak. Sehingga yang diputuskan cuma enam," tutur Jimly.

Sebagai informasi, pada tahun lalu, Jokowi memberikan gelar pahlawan kepada enam orang. Mereka yang mendapat gelar Pahlawan Nasional 2018 antara lain, Abdurrahman Baswedan, IR H Pangeran Mohammad Noor, Agung Hajjah Andi Depu, Depati Amir, Kasman Singodimedjo, dan Brigjen KH Syam'un.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya