Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md kembali bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton. Keduanya membahas beberapa kerjasama bilateral.
Hadir dalam pertemuan bilateral itu diantaranya, Kemenkumham, BIN, PPATK, BNPT, Kemendagri, dan lain-lain. Mendagri Australia juga didampingi oleh pejabat-pejabatnya terkait, dimana membicarakan program bersama untuk menghadapi terorisme, baik sebagai langkah preventif maupun represif.
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Mahfud mengatakan bahwa pada tahun 2018 dan 2019 jumlah teror di Indonesia berkurang dan cukup berhasil diantisipasi. Tapi secara kualitatif, ada perluasan subyek pelaku. Pelaku teror di Indonesia sekarang bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan yang melibatkan anaknya.
Dirinya mencontohkan peristiwa di Sidoarjo, Jawa Timur, ada teroris perempuan yang melakukan bom bunuh diri bersama anaknya. Di Sibolga, ada seorang perempuan meledakkan diri ketika akan ditangkap karena melakukan teror bersama suaminya yang berhasil ditangkap lebih dulu.
Kemudian, ada pula suami istri yang menusuk mantan Menko Polhukam Wiranto, yang menurut hasil penyidikan polisi juga melibatkan anaknya yang masih belum dewasa.
Lebih dari 45 orang Indonesia minta dipungkan dari Suriah karena terlibat teror ISIS yang juga melibatkan perempuan.
"Jadi amaliyah sesat tentang jihad yang diwujudkan dengan teror, sudah menyentuh perempuan dan anak-anak. Ini mengerikan dan harus diatasi secara bersama-sama," ujar Mahfud Md dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).
Menurut dia, Pemerintah Indonesia dan Australia akan terus bekerjasama untuk melawan terrorisme.
"Yang diwujudkan dalam bentuk bertukar informasi intelijen, pengetatan penjagaan perlintasan batas, pencermatan transaksi uang secara digital, pelatihan deradikalisasi, dan sebagainya," jelas Mahfud.
Kemudian, malam harinya, Mahfud menyempatkan berdialog kebangsaan bersama masyarakat Indonesia di Melbourne, yang hadir menenuhi aula Konsulat Henderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne. Dialog kebangsaan itu dibuka dan dihadiri oleh dubes RI untuk Australia Kristiarto S. Legowo dan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, Ibu Spika.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kembali ke Indonesia
Sabtu pagi (9/11/2019), Mahfud akan kembali ke Indonesia melalui penerbangan dengan terlebih dahulu transit di Sydney.
"Sejak dilantik 23 Oktober 2019, rasanya saya belum sempat pulang ke rumah. Langsung tancap gas mengatur program ke dalam dan menghadiri forum-forum internasional," ungkap Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sebelumnya hadir pada KTT ASEAN di Bangkok bersama rombongan Presiden, kemudian memimpin delegasi ke Australia untuk konferensi internasional tentang "No Money for Terror" serta pembicaraan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia.
Advertisement