Liputan6.com, Cilegon - Keluarga penyelam yang hilang di perairan Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten, mengucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah mencari sejak Minggu malam, 3 November 2019 hingga Jumat, 8 November 2019.
Seperti yang dikatakan oleh Chelsea, perwakilan keluarga dari Tuan Yu, berkewarganegaraan Tiongkok. Dengan bahasa Indonesia yang kaku, dia masih berharap Tuan Yu ditemukan.
Advertisement
Chealse yang datang ke Kota Cilegon, Banten, sejak Senin 4 November 2019, mengaku setia menunggu kabar di posko SAR gabungan di Dermaga 3, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.
"Belum (ada kabar terbaru). Sangat ingin ketemu orangnya (korban penyelam hilang). Siapa saja yang menemukan (akan dapat hadiah sayembara). Saya menunggu di Merak. Semoga ada kabar baik," kata Chealsea, ditemui di Posko SAR gabungan, Jumat (8/11/2019).
Hingga kemarin, ketiga keluarga korban penyelam yang hilang beserta perwakilan Kedubes China dan Singapura, begitu juga atase perwakilan China, masih berada di Pelabuhan Merak. Sanak keluarga menunggu kabar dari hasil pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Tim SAR gabungan sendiri menerjunkan 22 penyelam yang terdiri dari personel Basarnas sebanyak 10 orang, Intai Amfibi (Taifib) TNI AL 6 orang dan dari Indonesia Diving Rescue (IDR) sebanyak 6 penyelam.
"Tim selam ini kami fokuskan disekitar perairan Pulau Sangiang. Kemudian ada juga drone bawah laut milik Polairud Polda Banten kita terjunkan," kata Kepala Basarnas Banten, Muhamad Zainal Arifin, ditemui di posko SAR gabungan, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (08/11/2019).
Setiap penyelam dibekali dua tabung oksigen, dengan daya jelajah masing-masing penyelam selama 25 menit, kemudian istirahat dan dilanjutkan kembali melakukan penyelaman dengan waktu yang sama. Kedalaman menyelam dibatasi maksimal 50 meter, itupun hanya dilakukan oleh penyelam yang sudah sangat berpengalaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan tim SAR.
Kondisi perairan di Pulau Sangiang menurut Zaenal, memang dikenal memiliki palung laut, bergoa hingga terdapat pusaran air.
"Kalau kita lihat di peta laut, kontur tanah nya tidak rata, setelah kedalaman 10 meter langsung dalam. Kalau scuba diving itu ada batasan maksimal, batasannya 50 meter, itu sudah profesional sekali," jelasnya.
Setidaknya terdapat dua WN Tiongkok dan satu WN Singapura yang hilang saat menyelam, yakni Qin Xue Tao dan Tian Yu. Sedangkan Wan Bzng Yang berkebangsaan Singapura.
Perlu diketahui bahwa Qin Xue Tao sendiri menjabat sebagai Project Officer (PO) Manajer, di PT Wuling Motor Indonesia.