Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, pemilihan mitra untuk mendanai proyek kilang (Refinery Development Master Plan /RDMP) memasuki tahap final. Kemajuan pembangunan infrastruktur tersebut pun lebih cepat dari target.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talullembang mengatakan, investasi kilang ini cukup besar, sebab itu perlu dilakukan mitigasi risiko pendanaan. Dalam pengerjaan proyek kilang Pertamina mencari mitra dalam dua skema yaitu mitra pembangunan secara fisik dan pendanaan serta mitra pendanaan saja.
"Kita mengajak patner bangun RDMP, ada patner stratgic dan equity patner," kata Talullembang, di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Talullembang, Pertamina sudah membuka kesempatan untuk mitra yang berminat untuk andil mendanai proyek RDMP Balikpapan. Saat ini proses seleksi pun telah berjalan.
Dari 60 calon mitra, tinggal empat yang masuk dalam babak seleksi final. Dia menargetkan, pada Desember 2019 nanti mitra terpilih sudah bisa diumumkan.
"Proses dari 60 saat ini tinggal empat akan diseleksi lagi sehingga terpilih nanti Desember equity patner, kado ulang tahun Pertamina 10 Desember terpuilihnya patrner itu dipercepat tadi April tahun depan. Ada signifikan percepatan disana dari pelaksanaan dan pemilihan patner," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dua Tahap Pembangunan
Pembangunan kilang Balikpapan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, proyek pengembangan kilang tersebut sudah berjalan masuk dalam pembangunan fisik. Sebelumnya, pada Desember 2018 Pertamina dan patner menandatangani kontrak pengadaan dan pembangunan.
Adapun mitra tersebut adalah SK Engineering & Construction Co Ltd, Hyundai Engineering Co Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk
Kemajuan pembangunan fisik Kilang Balikpapan tahap pertama pun lebih cepat dari rencana. Talullembang menyebutkan, berdasarkan rencana pembangunan saat ini mencapai 6 persen, namun realisasinya sudah mencapai 9 persen.
"Sebagian besar peralatan utama sudah dilakukan pembelian dari kontraktor. Pengadaan material sudah hampir semua, progres sudah on the track," ujarny.
Advertisement
52 Bulan
Pekerjaan konstruksi proyek RDMP Balikpapan tahap satu akan berlangsung selama 52 bulan diperkirakan akan selesai pada tahun 2023. dngan nilai kontrak sekitar USD 4 miliar.
Konstruksi proyek Tahap I ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kilang sebesar 38 persen menjadi 360 ribu barel per hari dengan hasil produk BBM yang memenuhi spesifikasi Euro V.
Setelah kilang tahap pertama rampung, Pertamina akan melanjutkan pembangunan tahap dua setahun setelah beroperasinya kilang tahap pertama. Nilai investasi total Proyek RDMP Balikpapan akan meningkat ketika konstruksi tahap dua dilaksanakan.
Konstruksi proyek tahap dua bertujuan untuk menjadikan kilang semakin handal, dalam mengolah minyak mentah berjenis sour crude sehingga akan meningkatkan margin kilang.
"Basic enginering akan selesai, sudah siap lelang kita lakukan konstruksi untuk tahap dua. Tahap dua akan mengolah kadar sulfur20 persen shower crude, tahap satu sweet crude, nanti mampumengolah crude lebih murah profitabilitas bertambah,kita percepat 2025 paling lambat 2026 sudah beroperasi jadi jaraknya 2 tahun," tandasnya.