Peringati Hari Pahlawan, Jemaat Ahmadiyah Suarakan Pesan Lawan Radikalisme

Sosok pahlawan adalah mereka yang melawan radikalisme dengan cinta

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Nov 2019, 13:20 WIB
Personel TNI saat membersihkan Taman Makam Pahlawan Kalibata di Jakarta, Kamis (9/11). Pembersihan tersebut dilakukan guna menyambut Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Yendra Budiana menyatakan kelompoknya ikut memperingati Hari Pahlawan, 10 November 2019. Lewat siaran pers diterima, JAI berpandangan bahwa sosok layak disebut pahlawan hari ini adalah mereka yang dapat melawan radikalisme dengan cinta.

"Love for all hatred for no one, Selamat Hari Pahlawan, Jayalah Indonesia, lawan radikalisme dengan cinta," tulis Yendra, Minggu (10/11/2019).

Yendra bertekad, Jemaat Ahmadiyah Indonesia dapat senantiasa dan selalu mendorong semangat memerangi radikalisme dengan kegiatan-kegiatan positif yang dibangun sayap organisasinya.

Seperti, Humanity First Indonesia (HFI), Komunitas Donor Mata Indonesia (KDMI) Komunitas Donor Darah (Give Blood), Komunitas Cinta Kebersihan (Clean The City) terus melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta kemanusiaan.

"Kami melayani masyarakat tanpa memandang kawan dan lawan, tanpa memandang agama, suku, ras dan golongan dan menawarkan semangat cinta, kasih sayang dan kepedulian pada sesama manusia untuk Indonesia yang lebih maju dan damai," imbuh Yendra.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Cinta Kasih Adalah Jalan Melawan Radikalisme

Yendra berpesan bahwa radikalisme berangkat dari sikap kebencian dan persepsi atas ketidakadilan. Karenanya, cinta dan kasih sayang yang tulus tanpa kebencian pada siapapun merupakan solusi terbaik melawan gerakan radikalisme.

"Pesan saya kepada anda semua, anda harus cinta untuk semua, kebencian tidak untuk siapapun, Islam mengajarkan kita untuk hidup dengan semangat cinta, kasih sayang dan kerendahan hati. Islam mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada bedanya antara seorang Muslim dan Non Muslim,” jubir jemaah ahmadiyah Indonesia ini menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya