Liputan6.com, Jakarta - Facebook tak dimungkiri selalu berhadapan dengan masalah privasi dan keamanan. Karenanya, perusahaan berupaya terus berbenah, termasuk meningkatkan layanan yang dimilikinya, seperti Messenger.
Seperti yang dilakukan baru-baru ini, Facebook telah membuat hub baru untuk pengaturan keamanan di Facebook Messenger.
Jadi, seperti dikutip dari Phone Arena, Senin (11/11/2019), hub ini mempermudah akses pengaturan soal privasi hingga keamanan di Messenger.
Baca Juga
Advertisement
Hub bernama Privacy and Safety ini memungkinkan pengguna mengetahui beragam pengaturan tentang privasi, termasuk fitur seperti Secret Conversations, yang digunakan sebagai percakapan dengan enkripsi end-to-end.
Tidak hanya itu, hub ini juga berisi informasi cara Messenger melindungi akun penggunanya dari serangan hacker termasuk melakukan browsing yang aman agar terhindar dari malware.
Sekadar informasi, Facebook memang terus meningkatkan keamanan dari Messenger. Salah satunya yang sedang dilakukan Facebook akan melakukan uji coba panggilan terenkripsi.
Temuan ini diungkapkan oleh reverse engineer Jane Wong. Menurut Jane, uji coba ini baru terbatas pada panggilan VoIP di modus rahasia (Secret Mode) saja.
Facebook Akui Ada Kesalahan Teknis di Messenger Kids
Sebelumnya, Facebook telah mengakui telah terjadi kesalahan di dalam aplikasi pesan miliknya, yakni Messenger Kids.
Diketahui, eror (cacat) di aplikasi Messenger Kids ini memungkinkan pengguna muda berpartisipasi dalam grup chat dengan orang dewasa.
Hal tersebut dapat dilakukan tanpa sepengetahuan ataupun izin orang tua mereka.
Pengakuan dari Facebook ini mencuat ke permukaan usai beberapa minggu dua senator Demokrat Amerika Serikat (AS) mengangkat masalah privasi di aplikasi tersebut.
Dalam surat yang dilayangkan oleh Edward Markey dan Richard Blumenthal, keduanya mendesak raksasa media sosial itu untuk memprioritaskan privasi dan keamanan anak-anak.
"Kami secara teratur berhubungan dengan Federal Trade Commission (FTC) tentang banyak masalah dan produk, termasuk Messenger Kids," tulis Wakil Presiden Facebook, Kevin Martin, dikutip The Next Web, Senin (2/9/2019).
Ia menjelaskan, cacat di aplikasi Messenger Kids merupakan sebuah kesalahan teknis.
Advertisement
Sudah Muncul 10 Bulan Lalu
Lebih lanjut, masalah itu muncul pada Oktober 2018 atau sekitar 10 bulan setelah Messenger Kids diluncurkan.
Facebook mengatakan, kesalahan teknis tersebut baru diketahui dua bulan lalu atau lebih tepatnya 12 Juni.
Perusahaan pun langsung memperbaikinya pada hari berikutnya, dan memberikan informasi tentang masalah di Messenger Kids ke orang tua sebulan kemudian.
Meski sudah memperbaiki aplikasi tersebut, para senator tidak yakin terhadap komitmen Facebook untuk keamanan data.
"Kami sangat kecewa Facebook tidak berkomitmen melakukan review mendalam di Messenger Kids untuk mengidentifikasi bug atau masalah privasi tambahan," kata mereka dalam menanggapi surat Facebook.
(Dam/Ysl)