Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan RI 2014-2019 atau Kabinet Kerja Hanif Dhakiri bercerita pentingnya menghargai ruang demokrasi saat ini secara positif.
Di era informasi yang serba cepat dan instan, seseorang perlu secara bijak memanajemen diri agar mengoptimalkan segala kesempatan yang dipunya untuk membawa manfaat bagi orang lain.
"Generasi muda harus bersyukur punya ruang demokrasi. Jangan cuman berantem di sosmed padahal orangnya enggak kenal. Kebebasan adalah suatu hasil dari perjuangan orang lain sebelum kita," ujarnya di Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, dia juga mengungkapkan, demokrasi akan efektif jika sudah sejalan dengan hukum yang berlangsung di suatu negara terkait.
"Rule of law kita masih lemah. Di UK nyalain mobil 15 menit enggak jalan kena denda, di Indonesia bebas. Demokrasi kalau sudah bisa go hand in hand dengan rule of law maka demorasinya bisa efektif," ujarnya.
Dia pun menambahkan sekaligus mengajak anak muda untuk jangan ragu jika mempunyai mimpi untuk membangun bangsa, salah satunya lewat jalur politik.
"Politik itu tidak kotor, kalau kotor itu politisinya. Kalau Pak Jokowi bisa jadi Presiden, maka pelajaran apa yang bisa diambil? Setiap orang atau bahkan Anda disini semua bisa jadi Presiden bangsa suatu saat nanti," pungkasnya.
Lewat Forum Ini, Anak Muda Didorong untuk Jadi Pemimpin Bangsa
Berbagai kalangan hadir berbagi cerita terkait situasi ekonomi dan politik di tanah air saat ini. Termasuk tren pemimpin anak muda yang kian menjamur di bidang pemerintahan.
Lewat gerakan Indonesia Next Leader (INL), Co-Founder & President Director INL Ferro Ferizka mengatakan ke depan Indonesia dipastikan akan memiliki semakin banyak pemimpin dari kalangan muda.
BACA JUGA
Sebab itu, bukanya hanya kompetisi yang makin ketat, kolaborasi pun penting untuk terus dilakukan dan digaungkan.
Hadir sebagai salah satu pembicara, Menteri Ketenagakerjaan RI 2014-2019 Hanif Dhakiri berpesan, anak muda harus memanfaatkan secara optimal ruang demokrasi yang sangat terbuka lebar saat ini.
"Ingat, kebebasan demokrasi yang kita miliki saat ini bukanlah gratis. Itu datang dari perjuangan orang-orang di masa lalu yang membangun bangsa. Harus punya semangat positif untuk mau sukses membangun bangsa," ujarnya Minggu (10/11/2019).
Sejalan, CEO Thisable Entreprise Angkie Yudistia mengatakan pola pikir serta kemauan untuk berubah harus datang dari diri sendiri jika ingin menjadi sukses.
Meski tunarungu, Angkie mengaku tak menjadikan hal tersebut memberhentikannya untuk meraih kesuksesan dan membawa pengaruh bagi orang lain.
"Kita harus selesai dengan diri sendiri terlebih dahulu jika ingin sukses dan membawa pengaruh terhadap orang lain. Untuk terus bertumbuh itu adalah kebutuhan, misal saya sekolah lagi untuk S2. Artinya mindset harus berubah. Dengan pendidikan kita jadi tahu bagaimana kaum minoritas tak terdengar suaranya. Kita adalah perpanjangan tangan untuk membuat mereka berdaya," tegasnya.
Advertisement