Liputan6.com, Jakarta - Harga emas diperkirakan akan kembali menguat pada perdagangan pekan ini. Hal ini terjadi karena pada pekan lalu harga emas telah mengalami tekanan yang cukup dalam. Namun memang penguatannya masih akan tertahan.
Mengutip Kitco, Senin (11/11/2019), harga emas telah mengalami tekanan yang cukup dalam pada pekan lalu. Harga emas melemah lebih dari 3 persen sepanjang pekan lalu yang merupakan kinerja mingguan terburuk dalam 2,5 tahun.
Beberapa analis memperkirakan tekanan jual tidak akan berlanjut pada pekan ini. Darin Newsom, president Darin Newsom Analysis, menjelaskan bahwa harga emas akan mengalami tekanan tetapi tidak akan sedalam pekan lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Jika dilihat secara teknikal harga emas akan mendapat dukungan," jelas dia. Kemungkinan besar harga emas akan berada di kisaran USD 1.407 per ounce.
Pada pekan ini, 13 analis bergabung dalam survei Kitco. Dari jumlah tersebut, empat analis atau 31 persen mengatakan bahwa harga emas akan naik.
Sedangkan delapan analis atau 61 persen memperkirakan harga emas akan jatuh. Sedangkan satu analis atau 8 peren melihat bahwa harga emas akan mendatar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Responden Umum
Sementara itu, 991 responden yang terdiri dari pelaku pasar yang mengambil bagian dalam jajak pendapat online. Sebanyak 482 pemilih, atau 49 persen memperkirakan harga emas akan naik.
Sebanyak 331 orang lainnya atau 33 persen memperkirakan emas akan jatuh. Sedangkan 177 pemilih yang tersisa atau 18 persen melihat pasar akan mendatar.
Advertisement