Surya Paloh: Nasdem Terbuka Usung Figur Luar Partai di Pilpres 2024

Surya Paloh mengatakan Nasdem harus memberi ruang kepada semua anak bangsa dengan potensi unggul untuk tampil dalam kontestasi pemilu

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2019, 06:40 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan sambutan saat pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai NasDem mengusung tema Restorasi Untuk Indonesia Maju. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyatakan, pihaknya terbuka  mengusung calon presiden dari eksternal di Pemilu 2024.

"Jadi Nasdem pagi-pagi hari harus mengatakan, dia harus tahu diri ketika kader yang dimiliki dengan seluruh daya upaya, doa, harapan dan proses pengkaderan dilalui tapi kapasitas yang dimiliki belum sesuai dengan aspirasi dan harapan masyarakat, beri kesempatan kepada siapapun yang di luar partai," ucap Paloh di Jakarta, seperti dikutip Antara, Minggu 10 November 2019.

Surya Paloh mengatakan Nasdem harus memberi ruang kepada semua anak bangsa dengan potensi unggul untuk tampil dalam kontestasi pemilu, tanpa membatasi hanya pada satu dua calon saja.

Menurut dia, semakin banyak pilihan akan menghadirkan alternatif calon dari berbagai latar belakang untuk kemudian dicari tokoh terbaik untuk diusung pada pemilu 2024.

"Pilihannya colorful lho, pelangi, beraneka ragam warna. Nah dengan semakin banyaknya pilihan dan ragam alternatif, saya pikir mudah-mudahan dari pilihan itu kita cari yang terbaik dari yang baik. Nasdem berupaya menuju ke arah sana," kata dia.

 


Tidak Harus Jawa

Dia mengatakan tokoh-tokoh tersebut tidak harus berasal hanya dari satu wilayah seperti Pulau Jawa saja. Menurut dia tokoh eksternal partai terbaik bisa berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kan ada Sumatera, ada Kalimantan, ada Sulawesi, ada Papua. Nah ini harus kita sadari dulu. saya terus-menerus harus utarakan ke kawan-kawan semuanya, jangan pernah patah semangat untuk membawa konsistensi pikiran-pikiran perubahan. Jangan terjebak pada selalu pikiran pragmatisme jangka pendek," ujar Paloh.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya