Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendengarkan pandangan dari berbagai fraksi yang hadir dalam rapat kerja perdana antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).
Salah satunya Fraksi Partai Gerindra di Komisi I, yang menyampaikan pandangannya soal kondisi Papua dan Papua Barat saat ini.
Advertisement
Juru bicara Fraksi Partai Gerindra di Komisi I, Sugiono, mengatakan apa yang terjadi di Papua bukan hanya persoalan keamanan, melainkan berkaitan dengan kondisi kesejahteraan di Papua Barat dan Papua.
"Lebih dari itu, ada urusan kesejahteraan dan solusinya harus dicari bersama-sama oleh kementerian dan lembaga yang terkait," kata Sugiono di ruang rapat Komisi I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).
Sugiono menyampaikan sejumlah keluhaan dari prajurit TNI, yang hingga kini ditugaskan untuk berjaga di Papua dan Papua Barat. Dia meminta agar Prabowo menciptakan satu temuan pertahanan yang bisa mencangkup segala permasalahan.
"Mereka butuh satu postur pertahanan, satu postur teritorial yang lebih besar, mengingat luasnya medan dan sulitnya mobilisasi di sana. Bapak juga paham dan hafal kondisi," kata Sugiono.
Peningkatan kesejahteraan, menurut dia, tak bisa dipukul rata dengan para petugas yang ditempatkan di daerah tak rawan seperti Kalimantan, Pulau Jawa, dan beberapa wilayah lainnya.
"Perlu ada peningkatan dan kesejahteraan karena menjadi acuan adalah peningkatan kesejahteraan prajurit. Di sana (Papua dan Papua Barat) harga saja tak jauh dari kemampuan kantong yang disediakan," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Waspadai Misionaris Papua
Sementara itu, Perwakilan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini Sugiono meminta agar Prabowo bisa memperhatikan nasib para misionaris atau pemuka agama yang saat ini diduga banyak muncul di Papua.
Dia mengaku khawatir para pemuka agama ini justru membawa misi lain selain menyebarkan agama.
"Maaf Pak Menhan, kita tidak ingin singgung sesuatu senstif, di Papua itu banyak juga pesawat yang angkut misionaris, pihak (pengamanan) papua kesulitan cek ini. Yang kita khawatirkan (bukan) soal orang sebar agama, tetapi ada orang atas nama misonaris, tapi simpan agenda lain di Papua. Itu yang jadi biang kerok, bisa jadi, kita tidak boleh tuduh, tapi harus diperiksa," kata dia.
Mendengar hal itu, Prabowo pun terlihat berulang kali menulis catatan di kertas yang telah ia siapkan sebelum rapat berlangsung.
Dia juga berkali-kali tampak memganggukkan kepala saat Sugiono menyampaikan pandangannya.
Advertisement