Bank Mandiri dan Waskita Beton Kerjasama Pembiayaan Rp 300 Miliar

Bank Mandiri dan PT Waskita Beton Precast menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan value chain supplier/sub kontraktor dari Waskita Beton Precast

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Nov 2019, 16:28 WIB
Kerjasama Bank Mandiri dan PT Waskita Beton Precast (dok: Maulandy)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri dan PT Waskita Beton Precast menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan value chain supplier/sub kontraktor dari Waskita Beton Precast.

Dalam hal ini, Bank Mandiri akan mempersiapkan pembiayaan khusus untuk mempercepat penerimaan pembayaran dan memperkuat likuiditas supplier Waskita Beton Precast.

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Direktur PT Waskita Beton Precast Antonius Yulianto Tyas Nugroho bersama Senior Vice President Bank Mandiri Choirul Anwar di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Pada tahap awal, Bank Mandiri akan menyediakan plafond pembiayaan sebesar Rp 300 miliar untuk program pembiayaan kepada supplier PT Waskita Beton Precast.

Choirul Anwar mengatakan, skema fasilitas accepted invoice financing ini nantinya akan membantu supplier Waskita Beton Precast dalam mendapatkan percepatan pembayaran.

Dia menyebutkan, pembayaran akan dipercepat setelah Waskita Beton Precast melakukan verifikasi dan akseptasi terhadap tagihan invoice para supplier yang ditujukan kepada perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas keuangan supplier serta kualitas pengadaan barang/jasa supplier kepada Waskita Beton Precast.

"Bentuk kerjasama terkait pembiayaan accepted invoice menjadi salah satu langkah sinergi BUMN antara Bank Mandiri dengan PT Waskita Beton Precast dan juga dapat meningkatkan hubungan baik antar kedua perusahaan. Tak lupa juga, kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan bisnis kedua perusahaan secara keseluruhan," kata Choirul.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mendukung Bisnis Waskita Beton

Produk dari Waskita Beton

Di sisi lain, ia menambahkan, skema pembiayaan ini juga dapat mendukung Waskita Beton Precast dalam menjalankan roda bisnisnya pada bidang industri manufaktur beton precast dan ready mix.

"Ini juga dapat menjadi benefit bagi para supplier PT Waskita Beton Precast terkait kepastian pembayaran dan kenyamanan dalam melakukan transaksi bisnis antara PT Waskita Beton Precast dengan supplier-nya," sambung dia.

Sementara itu, Antonius Yulianto Tyas Nugroho menyampaikan, pihaknya akan mengarahkan perusahaan besar lain yang jadi rekan Waskita Beton Precast untuk pembiayaan invoice financing melalui Bank Mandiri.

"Ini supaya mereka juga ada kelonggaran untuk dananya. Kalau nanti dia harus menunggu pembayaran selama 180 hari dengan fasilitas SCF (Supply Chain Financing), sekarang bisa ditalangin dulu fasilitas itu dari rekanan langsung," ujar dia.


Hingga Oktober 2019, Waskita Beton Raih Kontrak Baru Rp 4,36 Triliun

Sharing session PT Waskita Beton Precast Tbk bertajuk Gather and Be Thankful Together di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Minggu (3/2/2019). 

Menjelang akhir tahun 2019 ini, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil meraih berbagai proyek dari pasar eksternal.

Proyek tersebut antara lain Refinery Development Maste Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Pertamina Balikpapan yang merupakan kerjasama dengan Hyundai senilai Rp 217 miliar dan Pembangunan Apartemen Modernland (Modernland Group) di Jakarta Garden City senilai Rp 77 miliar.

Pada Proyek Refinery Development Maste Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Pertamina Balikpapan ini, perusahaan menyuplai produk spun pile berdiameter 500 mm.

Adapun pada proyek pembangunan Apartemen, WSBP akan menyuplai produk readymix . Selain itu, WSBP menyuplai produk tetrapod pada proyek senilai 217,5 miliar.

“Dengan adanya kontrak baru ini, total perolehan nilai kontrak WSBP baik dari internal maupun eksternal hingga Oktober 2019 sebesar Rp 4,36 triliun,”ujar Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk, Agus Wantoro dalam keterangannya, Rabu (6/10/2019).

Adapun porsi nilai kontrak eksternal Waskita Beton per Oktober 2019 adalah 52 persen melalui target tahun 2019 sebesar 40 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya