Liputan6.com, Jakarta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) berusaha memahami para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Salah satu bentuk pemahaman yang dilakukan BP Jamsostek dengan mengubah masa depan mereka usai dinonaktifkan dari pekerjaannya.
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif menjelaskan, sejak September 2019, BPJAMSOSTEK menjalankan program vokasi khusus untuk mereka yang terkena PHK.
Advertisement
Program vokasi ini, kata Krishna merupakan komitmen pemerintah untuk membentuk profil SDM yang tangguh, unggul, dan sesuai dengan visi misi Presiden Jokowi.
"Jadi kami berikan kesempatan pada semua pekerja (PHK) agar ikut vokasi untuk belajar kembali, upskilling, reskilling, supaya bisa kembali bekerja atau jadi wirausaha," jelas Krishna, Rabu (6/11).
Meski baru dijalankan, BPJAMSOSTEK menargetkan 20 ribu orang yang ter-PHK mulai dari buruh, hingga jajaran direksi agar bisa mengikuti program ini. Sejak dijalankan program tersebut, sudah ada 300 peserta yang begabung.
Dia juga menjelaskan nantinya mereka yang ikut vokasi, akan diarahkan sesuai modul berdasarkan kebutuhan perusahaan dan yang paling banyak dicari adalah mereka yang paham dibidang digital creative.
Para peserta akan diarahkan untuk mengikuti vokasi seperti programming, konstruksi, jasa kemasyarakatan. Termasuk dibidang garmen, perkebunan, dan pelatihan lain yang meningkatkan skill.
"Misalkan kami siapkan jasa untuk operator forklift, welder, dan jasa hospitality karena menyesuaikan kebutuhan pasar. Contoh di NTB, semua tenaga kerja dari sana, fasilitas hospitality atau hotel adanya di Bali. Nah training vokasi yang kami lakukan itu ada di nusa tenggara atau di luar. Ini dilakukan untuk kebutuhan pasar di Bali, " jelas Krishna.
Semua modul di program vokasi yang dilakukan BPJAMSOSTEK, kata Krishna, berdasarkan pendataan dari 660 ribu pemberi kerja atau perusahaan. Dengan kata lain, program vokasi ini dijalankan mengikuti supply dan demand karena tergantung dari perusahaan membutuhkan skill yang seperti apa.
"Supply dan demand match ini agar mereka juga merasa dihargai. Sejak ter-PHK mereka terakomodasi dan diberikan bantuan oleh pemerintah melalui BPJAMSOSTEK. Jadi bukan hanya ikut vokasi lalu dapat sertifikat, tetapi tujuan utamanya adalah kembali bekerja."
Lalu apa keuntungan bagi peserta yang mendaftar vokasi di BPJAMSOSTEK ini? Krishna menjelaskan bahwa mereka bukan hanya akan mendapatkan sertifikat.
"Ada uang transport, uang saku, dan kami memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan yang ada di perusahaan-perusahaan," jelas Krishna.
Hingga saat ini, sebaran program vokasi ini hadir di Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, Lombok, dan Balikpapan. Program vokasi ini juga akan hadir di Tangerang.
Krishna menegaskan, vokasi dapat berjalan sukses jika seluruh pekerja mengikuti progam ini. Dengan mengikuti program ini, mereka mempunyai nilai ekonomi, apakah kembali bekerja atau berwirausaha untuk mengembangkan bisnis sesuai dengan visi misinya masing-masing.
Untuk perusahaan penempatan kerja, BPJAMSOSTEK masih fokus untuk menyiapkan tenaga kerja dibidang infrastuktur. Agar program ini berjalan lancar, BP Jamsostek juga akan bekerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan.
"Mulai dari milik pemerintah, balai latihan kerja, swasta ada LPK dan milik perusahaan-perusahaan. Kami siapkan parameternya, yaitu punya izin, sudah beroperasi enam bulan, sudah ada dua modul pelatihan," jelas Krishna.
Nah jika Anda ingin mengikuti program vokasi ini, klik di sini.