Menristek Tekankan Pentingnya Riset dan Inovasi di Sektor Kesehatan

Menteri Riset dan Teknologi Badan Riset Teknologi Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengapresiasi, Universitas Airlangga (UNAIR) yang telah lahirkan berbagai produk riset dan inovasi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Nov 2019, 19:00 WIB
Menristek Bambang Brodjonegoro hadiri Dies Natalis ke-59 di Universitas Airlangga. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Riset dan Teknologi Badan Riset Teknologi Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengapresiasi, Universitas Airlangga (UNAIR) yang telah lahirkan berbagai produk riset dan inovasi.

Bambang menyampaikan, hal itu saat menghadiri sidang universitas yang menjadi salah satu kegiatan puncak dari peringatan Dies Natalis ke - 65 Universitas Airlangga (Unair) di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen Kampus C Unair, Senin (11/11/2019).

Ia menuturkan, produk tersebut telah melalui pengembangan riset dan inovasi yang memerlukan waktu panjang tidak mudah yaitu inovasi stem cell dan kapsul dari cangkang rumput laut.

"Dari sini kita membuktikan bahwa kita mampu untuk mengembangkan dan memproduksi sendiri obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat," ujar dia.

Bambang juga mengapresiasi perkembangan dari Unair yang telah berkontribusi melahirkan ratusan ribu sarjana serta menghasilkan riset dan inovasi untuk mendukung pembangunan nasional di masa sekarang maupun yang akan datang.

"Indonesia saat ini telah masuk dalam Ekonomi G20, Indonesia masih merupakan negara yang berstatus Middle Income Economy dengan Gross Domestic Product (GDP) yang masih rendah di antara negara-negara G20 lainnya," tutur dia.

Dia menuturkan, tingkat daya saing Indonesia dalam indeks daya saing global hanya pada rangking ke-50. Sedangkan dalam indeks inovasi global di rangking 86, dan indeks pengembangan manusia hanya di rangking 116.

"Pada tahun 2045 Indonesia sebagai negara dengan kategori pendapatan tinggi dan masuk dalam lima besar GDP terbesar didunia yaitu dengan cara membangun Indonesia yang adaptif, kompetitif, inovatif, dan produktif melalui penguatan ecosystem researchdan inovasi khususnya di perguruan tinggi," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Terapkan Ekonomi Berbasis Inovasi

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberi paparan dalam Dialog Nasional II Pembangunan Ibu Kota Negara, di Jakarta, Rabu (26/6/2019). Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta terus digodok pemerintah, bahkan anggaran untuk dana pemindahan sudah disiapkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia menyampaikan, Indonesia memiliki kekayaan yang sangat signifikan, yang belum dikelola dan dimanfaatkan, sehingga diperlukan perubahan paradigma ke depan dengan SDM yang unggul, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengubah paradigma ekonomi Indonesia dari Resource-Based Economy menjadi Inovation-Based Economy.

"Satu hal yang sangat penting ialah menerapkan konsep ekonomi berbasis inovasi yang pada intinya adalah memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengelola dan melaksanakan sektor-sektor produksi nasional, inovasi harus dilakukan melalui sinergi antar stakeholder nasional yaitu akademisi, bisnis, dan pemerintah," ucapnya.

Dia mengatakan, perlunya riset dan inovasi di bidang kesehatan, obat, alat kesehatan merupakan produk utama yang memiliki regulasi ketat dan tenaga terampil yang tersertifikasi. Ini karena digunakan langsung oleh masyarakat, sehingga tanpa riset dan inovasi industri farmasi dan alat kesehatan akan tertinggal dan lupuk.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya