Liputan6.com, Jakarta Ruben Onsu kembali diterpa pemberitaan tak menyenangkan. Kali ini, mengenai usaha kulinernya.
Bisnis yang dijalani Ruben Onsu disebut-sebut laris manis karena menggunakan ritual pesugihan.
Isu ini berembus dari sebuah konten yang dibuat seseorang di saluran YouTube. Sayangnya, saat ini video tersebut tidak lagi bisa diakses.
Sebagai pemilik bisnis, Ruben Onsu merasa dirugikan. Ia menilai tudingan itu sangat tidak masuk akal.
Baca Juga
Advertisement
Amarah Memuncak
"Jadi yang saya marah di situ, saya anggap dia berbicara yang kurang pantas tentang hal yang kurang logis," ujar Ruben Onsu di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).
Amarahnya memuncak karena konten itu juga menyebut bisnis yang dirintisnya telah memakan korban.
Advertisement
Katanya
Tentu saja tudingan ini sangat menjatuhkan karena tidak sesuai fakta.
"Ini, kan ada beberapa ribu orang yang bekerja dengan saya. Lalu, kok ada kata-katanya yang memakan korban, korban yang mana?" Ruben Onsu menyambung.
Diwakili Jordi Onsu
Diwakili adiknya, Jordi Onsu, Ruben Onsu melaporkan pemilik saluran YouTube tersebut ke Polda Metro Jaya, Senin (11/11/2019).
Jordi Onsu membuat laporan didampingi pengacara Minola Sebayang.
Advertisement
Tindak Pencemaran Nama Baik dan Fitnah
"Mau tanya itu, korban yang mana yang dimaksud. Jadi saya menggunakan hak suara saya, ya saya membuat laporan ke polisi kepada orang-orang yang punya konten digital itu," Jordi Onsu menjelaskan.
Jordi Onsu melaporkan akun YouTube tersebut dengan dugaan tindak pencemaran nama baik dan fitnah terhadap usaha kuliner Ruben Onsu dengan nomor LP/7252/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus.