Liputan6.com, Okinawa - Sudah 75 tahun sejak USS Grayback hilang bersama 80 pelaut di dalamnya. Berkat sebuah organisasi yang melakukan pencarian mendalam, misteri raibnya kapal selam era Perang Dunia II yang tenggelam lebih dari tujuh dekade lalu terpecahkan.
Mengutip CNN, Selasa (12/11/2019), pada Minggu 11 November 2019, penjelajah bawah laut Tim Taylor dan timnya di Lost 52 Project mengumumkan bahwa mereka menemukan kapal selam yang telah lama hilang pada 5 Juni 2019. Lokasinya berada sekitar 1.427 kaki di bawah laut lepas Okinawa, Jepang.
Advertisement
Tahun lalu, peneliti Yutaka Iwasaki menemukan bahwa Angkatan Laut pada awalnya membuat kesalahan dalam menerjemahkan catatan perang Jepang yang merinci di mana Grayback kemungkinan tenggelam. Selama ini, catatan sejarah Angkatan Laut telah mencantumkan garis bujur yang salah untuk lokasi kapal selam itu.
Berbekal informasi itu, serta catatan misi Jepang yang baru ditemukan dan diterjemahkan, Taylor mengatakan kepada CNN bahwa timnya melakukan ekspedisi untuk mencari Grayback, kali ini mencari di daerah barat daya Okinawa. Dengan bantuan kendaraan bawah laut otonom, kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh dan teknologi pencitraan canggih, tim menemukan Grayback sekitar 100 mil dari koordinat perkiraan awal lokasi kapal tenggelam.
Penemuan ini secara resmi dikonfirmasi oleh Angkatan Laut, Robert S. Neyland, kepala Naval History and Heritage Command's Underwater Archaeology Branch - US Navy.
Hilang Sejak 1944
Pada 28 Januari 1944, USS Grayback berlayar dari Pearl Harbor ke Laut China Timur untuk patroli tempur ke-10. Sekitar sebulan kemudian, kapal selam itu melaporkan menenggelamkan dua kapal kargo Jepang pada 19 Februari.
Serangan itu membuat Grayback hanya memiliki dua torpedo, dan kapal itu diperintahkan pulang dari patroli.
Meskipun Grayback dijadwalkan tiba di Midway pada 7 Maret, lebih dari tiga minggu berlalu armada itu tak terlihat. Pada 30 Maret 1944, Grayback, salah satu kapal selam paling sukses di Perang Dunia II, dilaporkan hilang.
Advertisement
Keluarga Awak USS Grayback Lega
Keluarga awak USS Grayback akhirnya mendapat jawaban yang selama ini mereka cari. Setelah tujuh dekade lebih, mereka mengetahui keberadaan anggota keluarganya di dalam armada tersebut.
Gloria Hurney, yang pamannya Raymond Parks meninggal di Grayback, mengatakan bahwa dia tidak yakin Grayback akan ditemukan. Jadi, ketika dia pertama kali mengetahui penemuan itu, dia merasa penuh haru dan terkejut serta tidak percaya. Namun, pada akhirnya, perasaan itu berubah menjadi lega dan damai.
"Penemuan ini membawa pada akhir pertanyaan yang meliputi tenggelamnya Grayback dan lokasinya," kata Hurney dalam sebuah pernyataan kepada CNN. "Saya percaya itu akan memungkinkan kelegaan karena kerabat awak berkumpul untuk berbagi cerita mereka."
Angkatan Laut AS kemudian menggemakan sentimen itu.
"Setiap penemuan armada yang tenggelam adalah kesempatan untuk mengingat dan menghormati jajsa para pelaut kita," kata Neyland dalam sebuah pernyataan.
"Mengetahui tempat peristirahatan terakhir mereka membawa kelegaan tersendiri, bagi keluarga dan teman-teman awak kapal juga memungkinkan tim lebih memahami keadaan di mana kapal itu hilang."