Liputan6.com, Jakarta - Kerusakan mobil yang terjadi sejatinya bisa terdeteksi dari beberapa faktor, dan salah satunya getaran setir. Namun, banyak pengemudi yang menganggap remeh gejala ini, padahal bisa saja menjadi tanda kerusakan yang lebih serius.
Dilansir Mobil88, seharusnya setir tidak terlalu menimbulkan getaran ketika melaju pada kecepatan berapa pun. Namun, banyak pengemudi yang sudah merasakan getaran di setir saat mobil melaju di atas 100 km/jam.
Baca Juga
Advertisement
Tentu saja, getaran tersebut mengganggu kenyamanan berkendara. Tak hanya itu, gejala ini sebenarnya mengindikasikan telah terjadinya masalah pada roda-roda bagian depan.
Umumnya, kasus ini dipicu oleh roda-roda yang tidak balance. Jika dibiarkan, komponen-komponen yang terkait dengan setir dapat terkena imbasnya. Misalnya, komponen tie rod, end tie rod, bushing stir, serta laher akan cepat aus dan tidak presisi (oblak).
Sebaiknya, jika mendapatkan setir bergetar kurangi kecepatan kendaraan. Berkendaralah dengan kecepatan yang tidak menimbulkan getaran pada stir.
Selain itu, dengan berkurangnya kecepatan, getaran di setir berkurang, maka efek kerusakan pada komponen lain pun dapat diminimalisir. Selain itu, bergegaslah membawa mobil ke bengkel untuk dilakukan balancing.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perawatan
Sebagai bentuk pencegahan, rawatlah kendaraan secara teratur. Jangan lupa, setiap 10 ribu km lakukanlah balancing.
Terakhir, getaran juga dapat disebabkan jika roda-roda mobil sering dipaksa secara kasar melintasi jalan yang rusak. Karena itu, bila kebetulan berkendara di jalan yang berlubang, melajulah dengan kecepatan pelan agar benturan pada roda tidak terlalu keras.
Advertisement