Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan, dari Tanam Pohon sampai Kurangi Plastik Sekali Pakai

Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan merupakan gagasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong anak muda terlibat dalam pelestarian lingkungan.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Nov 2019, 18:01 WIB
Wakil Menteri LHK Alue Dohong di Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan, Jakarta, 12 November 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Berupaya kembali menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk mencintai, menjaga, dan memelihara lingkungan hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

"Temanya 'Ayo menanam pohon!'," tutur Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong usai memberi sambutan di pergelaran tersebut, Selasa (12/11/2019).

Menjabarkan manfaat pohon, di mana salah satu servis lingkungannya adalah penghasil oksigen, Alue berharap para generasi muda bisa jadi agen perubahan dalam pelestarian lingkungan yang lebih baik di masa mendatang.

"Bayangkan saja, misal, satu orang menanam 20 pohon di masa hidupnya dan tumbuh semua, berapa juta pohon yang ada. Saya harap setelah ini anak-anak muda punya persepsi bahwa menanam pohon adalah sebuah kebanggaan," sambungnya.

Sesuai sasaran, para murid dari beberapa Sekolah Menangah Atas (SMA) di Jakarta pun jadi peserta Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan. "Saya pikir, sebagai langkah pengenalan, festival ringan seperti ini cukup efektif. Karena kalau caranya terlalu serius, malah pesannya susah ditangkap," kata Guru Biologi SMA 37 Achmad Ramadani Prasetya di kesempatan yang sama.

Kendati, Dani mengusulkan sebaiknya ada langkah lebih lanjut soal pengenalan. "Bisa membawa perwakilan beberapa murid untuk bisa langsung praktk (menanam pohon), langsung terjun ke lapangan, langsung diajak ke alam," tuturnya.

Sementara, salah seorang peserta yang merupakan murid kelas 11 SMA 37, Bryan Ammar, menyebut, festival ini efektif memperkenalkan bagaimana menjaga kelestarian lingkungan, terutama dalam penanaman pohon.

"Karena anak muda sekarang perhatiannya lebih ke gadget daripada lingkungan, makanya harus dikenalkan (upaya melestarikan lingkungan)," katanya di sela-sela agenda Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jangan Bangga Bawa Plastik

Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, 12 November 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Bersama ajakan menanam pohon, movement lain yang juga digaungkan adalah pengurangan pemakaian plastik sekali pakai. Semangat gerakan ini langsung dipraktikkan dengan meminta peserta membawa tumbler sendiri dan pihak KLHK menyediakan galon untuk mengisi ulang tempat minum.

"Di sekolah juga sudah diterapkan (pengurangan pemakaian botol plastik). Jadi, di setiap kelas punya galon masing-masing," kata Bryan.

Di samping, Alue mengatakan, pihak KLHK sekarang sedang terus mendorong dan mengevaluasi pengelolaan sampah, terutama berasal dari bahan-bahan tak bisa didaur ulang seperti plastik.

"Memang harus transformasi dan transisi ke penggunaan barang yang sifatnya ramah lingkungan. Misal, kantong plastik dari singkong. Kami sedang menuju ke arah situ guna mengurangi beban lingkungan hidup," paparnya.

Karenanya, alternatif berskala masyarakat sedang didukung untk lebih masif dan kemudian menjelma jadi industri sendiri demi keberlangsungan Bumi. "Jangan bangga bawa plastik!" imbuh Alue.

Kendati, belum ada wacana untuk pelarangan penggunaan plastik sekali pakai. "Kami harus melihat ke Undang-Undang dulu karena perubahannya tidak bisa instan. Bakal ada banyak problem. termasuk gangguan industri," tuturnya.

Selain pengenalan lewat workshop, agenda Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan juga berupa pemberian beberapa benih tanaman untuk ditanam sendiri di rumah. "Katanya juga bakal ada praktik menanam pohon," ujar Dani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya