Liputan6.com, Jakarta Tepat di Hari Kesehatan Nasional, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto memberikan penghargaan kepada para insan yang terlibat meningkatkan pelayanan dan pembangunan kesehatan Indonesia.
Kepada para penerima penghargaan Anugerah Kesehatan, Terawan berharap dapat terus bekerja sama dengan baik dalam melakukan upaya-upaya inovasi untuk percepatan pembangunan kesehatan.
Advertisement
Fokus utama yakni mengentaskan stunting dan memperbaiki layanan kesehatan serta membenahi tata kelola BPJS Kesehatan serta penyajian obat dan alat kesehatan lokal yang murah dan berkualitas.
"Melalui momentum Hari kesehatan Nasional ini, marilah kita konsentrasikan segenap potensi kekuatan dan kebersamaan untuk menitikberatkan pembangunan generasi sehat yang dilandasi tekad untuk memajukan bangsa," lanjut Terawan dalam sambutan acara Anugerah Menteri Kesehatan Tahun 2019 di Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Penerima Anugerah Menteri Kesehatan
Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi di kesempatan yang sama menyampaikan, penerima penghargaan Anugerah Menteri Kesehatan Tahun 2019 terdiri atas tiga kategori. Yakni kategori Inovasi Mewujudkan Keluarga Sehat, Inovasi untuk Upaya Menurunkan Angka Kesakitan, dan Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat untuk Hidup Sehat.
"Kami memberikan penghargaan juga kategori individu luar biasa untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Proses seleksi berjalan panjang. Ada juga pemberian penghargaan kepada kepala daerah terbaik nasional. Diharapkan penghargaan memicu dan mendorong masyarakat luas makin berkarya. Agar pengabdian tadi sebagai dorongan semangat," ujarnya.
Adapun daftar penerima penghargaan, sebagai berikut:
Inovasi untuk Mewujudkan Keluarga Sehat
1. Sulistyo Triantono Putro dari Kota Probolinggo: Si Inol Aja (Arisan Jamban)
2. Maryam M dari Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan: Banua Merah (Membantu anak Meraih Harapan) - Perbaikan gizi sejak dini
3. Doding Komarudin dari Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat: Kampung Donor Darah
Inovasi untuk Upaya Menurunkan Angka Kesakitan
1. Endang Puspitowati dari Kabupaten Gresik: TB dengan Pendekatan Keluarga
2. Soedarsono dari Surabaya: TB Dots
3. Agung Budi Sutiono dari Kota Bandung: Sistem Rujukan Online pada Pasien Cedera Kepala
Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat untuk Hidup Sehat
1. Suryati dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat: BUGIZA (Lumbung Gizi Desa)
2. Pungut Sunarto dari Kabupaten Jayapura, Papua: Kampung Malaria
3. Josrizal Zain dari Kabupaten Payakumbuh, Sumatera Barat: Kota Peduli Sanitasi
4. Sumarmi dari Kabupaten Buru, Maluku: TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
Advertisement
Penghargaan Daerah
Penerima Penghargaan Daerah Percontohan Nasional Penguatan Sistem Pencatatan Kelahiran, Kematian, dan Penyebab Kematian Tahun 2019
1. Kota Makassar
2. Kabupaten Padang Pariaman
3. Kabupaten Kudus
Penerima Penghargaan Green Hospital Tahun 2019
A. Kategori RS UPT Vertikal dan RS Rujukan Nasional
Juara I: RSUP dr. Sardjito Yogyakarta
Juara II: RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Juara III: RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang
B.Kategori RSUD, RS TNI/POLR, dan RS K/L LAINNYA
Juara I: RSUD Sidoarjo Jawa Timur
Juara II: RS TINGKAT II Dustira Cimahi Jawa Barat
Juara III: RSUD Prof DR. Margono Soekarjo Purwokerto
C. Kategori RS BUMN dan RS Swasta
Juara I: RS Pupuk Kaltim Bontang Kalimantan Timur
Juara II: RSU Lavette Malang Jawa Timur
Juara III: RSU Bhakti Husada Banyuwangi Jawa Timur
Penghargaan Fasilitas Kesehatan
Penerima Penghargaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Berprestasi Tahun 2019
1. Kategori Puskesmas Perkotaan
Kedaung Wetan Kota Tangerang Banten
Kratonan Kota Surakarta Jawa Tengah
Karang Rejo Kota Balikpapan Kalimantan Timur
2. Kategori Puskesmas Perdesaan
Parenggean I Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah
Jetis II Kabupaten Bantul DI Yogyakarta
Dungaliyo Kabupaten Gorontalo Gorontalo
3. Kategori Puskesmas Terpencil/ Sangat Terpencil
Teluk Belitung Kabupaten Kep. Meranti Riau
Muser Kabupaten Paser Kalimantan TimurPongok Kabupaten Bangka Selatan Bangka Belitung
4. Kategori Klinik Pratama
Siliwangi, Kota Cimahi, Jawa Barat
Balaikota Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Kaltim Prima Coal, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur
Advertisement
Penghargaan CSR dan Kementerian/Lembaga
Penerima Penghargaan CSR Bidang Kesehatan Tahun 2019
1. PT Putera Manunggal Perkasa (Kategori Kesehatan Ibu dan Anak)
2. PT Tirta Investama (Kategori Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
3. PT Bhimasena Power Indonesia (Kategori Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
4. Pertamina EP Asset
5. Sangasanga Field (Kategori upaya pencegahan stunting)
Penerima Penghargaan Klinik Pratama Sehat Antar Kementerian Lembaga dan BUMN
A. Kategori Kementerian
1. Kementerian Komunikasi dan Informatika
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
3. Kementerian Perdagangan
B. Kategori Lembaga
1. Mahkamah Konstitusi
2. Badan Koordinasi Penanaman Modal
3. Lembaga Administrasi Negara
C. Kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
1. PT Kereta Api Indonesia
2. PT Pertamina
3. PT Industri Kereta Api
Penerima Penghargaan Individu
Penerima Penghargaan Individu yang Berjasa dalam Bidang Kesehatan
1. Damayanti Soetjipto
Damayanti yang merupakan Ketua Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian) adalah pegiat kesehatan di bidang pendengaran.
2. Sanusi
Bupati Malang, Sanusi mewujudkan Kabupaten Malang Sehat Jantung melalui replikasi program SMARThealth
3. Eddy Sariaatmadja
Eddy menerima penghargaan individu sebagai salah satu sosok yang aktif dalam bidang pembangunan kesehatan Indonesia. President Commisioner EMTEK itu aktif dalam pelayanan kesehatan dengan mendirikan Yayasan Karya Alfa Omega Foundation. Lewat yayasan tersebut Eddy juga rutin membantu warga kurang mampu untuk menjalani operasi hernia hingga bibir sumbing.
Advertisement
Apresiasi dari Eks Menkes Nila Moeloek
Menteri Kesehatan Periode 2014-2019, Nila Farid Moeloek yang hadir dalam acara ini juga juga mengapresiasi langkah Eddy Sariaatmadja dalam memberikan pelayanan dalam bidang pelayanan kesehatan.
"Kami mengapresiasi beliau, apa yang telah dicapai. Ini sebagai bukti bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun kesehatan," kata Nila menerangkan.
"Butuh kerja sama kita semua. Saya melihat Pak Eddy fokus membangun pelayanan kesehatan," lanjut wanita yang juga dokter spesialis mata ini.
Apresiasi Nila tak hanya mengenai fokus Eddy dalam memberikan pelayanan kesehatan tapi juga pendidikan. Pria penerima Doctor Honoris Causa pada 2014 dari University of New South Wales, Sydney ini aktif memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan S3 dan konsultan pada bidang pediatrik dan mata di Universitas Indonesia.
"Saya sempat berbincang-bincang dengan Pak Eddy. Beliau ikut andil meningkatkan bidang pendidikan. Kalau tidak salah, beliau menyekolahkan anak-anak sampai S3," lanjut Nila.
Dari perbincangan, Nila mengatakan bahwa mimpi Eddy di dunia kesehatan Indonesia tinggi. Ia ingin agar pelayanan kesehatan Indonesia tidak kalah dari negara tetangga dan lainnya.
"Saat ini kami belum bisa mencapai apa yang diinginkan beliau, tapi saya akan berusaha untuk meraih kembali mimpinya Pak Eddy. Saya ingin mengembalikan mimpi beliau, terutama bagaimana cara mengembalikan pelayanan kesehatan agar pelayanan kesehatan di negeri sendiri tidak kalah dengan negara lain," tutur Nila usai acara.