Liputan6.com, Jakarta - Modus penipuan berkedok lowongan kerja yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab masih marak dilakukan. Beberapa waktu lalu, beredar informasi palsu perihal pemanggilan seleksi rekrutmen karyawan Angkasa Pura (AP) II di kalangan para pencari kerja.
Informasi tersebut berisi pemanggilan nama-nama calon karyawan yang dinyatakan "lolos" seleksi berkas rekrutmen AP II. Peserta diminta untuk datang ke kantor AP II dengan membawa kelengkapan seleksi pada Senin (04/11/2019) lalu. Dikatakan, peserta juga mendapat fasilitas transportasi dan akomodasi.
Namun, tertulis keterangan bahwa peserta harus menalangi biaya tersebut terlebih dahulu dengan membayar sejumlah uang kepada penanggung jawab seleksi lowongan kerja. Peserta diarahkan untuk melakukan konfirmasi kehadiran untuk reservasi tiket pesawat ke nomor contact person yang tertera.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal ini, pihak AP II menegaskan tidak pernah memungut biaya apapun dalam rekrutmen pegawainya.
"Kalau resmi, biasanya ada infonya di website AP II. Lumayan sering ada lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan AP II," ujar VP Corporate Communication Angkasa Pura II Yado Yarismano saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (12/11/2019).
Lebih lanjut, pihak AP II mengimbau sekali lagi kepada para pencari kerja untuk berhati-hati dan tidak tertipu lowongan palsu tersebut.
"Dapat kami sampaikan, untuk lowongan kerja, AP II tidak pernah ada memungut atau meminta pembayaran untuk hal apapun dalam rekrutmen," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jangan Asal Lamar Kerja, Ini 5 Tanda Lowongan Palsu
Untuk mengantisipasi loker palsu, perhatikan tanda lowongan kerja palsu yang patut dicurigai seperti yang dikutip dari Cermati.com.
1. Meminta Biaya Rekrutmen Kerja
Perusahaan resmi sama sekali tidak pernah memungut biaya sepeser pun dari para pelamar. Jika suatu saat perusahaan yang hendak dilamar mengenakan biaya tertentu demi kelancaran proses rekrutmen, Anda perlu lebih berhati-hati karena perusahaan tersebut bisa saja penipu.
2. Menggunakan Alamat E-Mail dengan Domain Gratisan
Suatu perusahaan biasanya memiliki domain e-mail dari sumber terpercaya, misalnya .com, .co.id, .org, dan domain lainnya. Jika perusahaan tersebut menggunakan domain gratisan, seperti @gmail.com, @yahoo.com, untuk alamat e-mail, Anda harus lebih hati-hati.
Untuk meminimalkan kecurigaan para pelamar, oknum penipu biasanya juga memiripkan nama perusahaan dengan alamat e-mail-nya. Kalau Anda jeli dan sudah terbiasa berkirim e-mail dengan perusahaan resmi, Anda pasti sudah tahu kalau tindakan tersebut merupakan penipuan.
3. Membujuk Pelamar agar Bergabung di Perusahaan
Pihak HRD perusahaan biasanya melakukan proses perekrutan kerja yang sifatnya resmi. Artinya sesuai dengan prosedur dan standar yang sudah ditetapkan perusahaan. HRD yang terpercaya sama sekali tidak pernah bersusah payah untuk membujuk pelamar agar bersedia bergabung di perusahaan.
Jika kondisi sebaliknya terjadi, di mana pihak HRD bersusah payah membujuk untuk bergabung, Anda wajib curiga. Ingat, pihak HRD tidak pernah bertindak konyol di hadapan para pelamar karena hal ini akan menurunkan nilai jual perusahaaan.
Lagi pula kalau Anda tidak mau bergabung, HRD juga akan “baik-baik” saja karena masih banyak pelamar yang lebih kompeten yang bisa mereka seleksi untuk bergabung di perusahaan.
Advertisement
3. Menawarkan Gaji yang Sangat Besar
Siapa pun pasti senang jika ditawarkan gaji yang besar. Namun, perusahaan tidak pernah menjanjikan gaji yang besar bagi pegawai yang baru saja bekerja. Kalau sudah beberapa tahun, mungkin gaji bisa naik tapi tidak terlalu signifikan.
Apabila suatu perusahaan mengiming-iming gaji sangat besar, jangan langsung percaya. Logikanya, kalau gaji pegawai yang baru masuk saja sudah sangat besar, bagaimana nasib para pegawai yang sudah lama bekerja di sana? Ini patut dicurigai.
5. Lokasi Wawancara yang Tidak Sesuai dengan Alamat Perusahaan
Proses interview kerja biasanya dilakukan langsung di perusahaan yang bersangkutan atau di tempat-tempat formal lainnya. Apabila lokasi pelaksanaan wawancara dilakukan di tempat yang tidak sesuai alamat perusahaan, Anda tahu apa yang harus dilakukan.
Lebih baik tidak menghadiri tawaran interview daripada Anda terjebak dalam kasus penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Lebih Jeli Saat Melamar Kerja
Maraknya kasus penipuan membuat kita harus lebih hati-hati lagi, terutama saat mencari pekerjaan. Cari tahu informasi loker dari situs-situs resmi yang sudah banyak digunakan para pelamar kerja dan tinggalkan situs loker palsu apalagi Anda menemukan banyak kejanggalan disana.