Berbalik Arah, IHSG Ditutup Menguat ke 6.180,99

Investor asing jual saham mencapai Rp 482 miliar di total pasar regular.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Nov 2019, 16:17 WIB
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau pada perdagangan saham Selasa ini. Pada pembukaan pagi, IHSG sempat berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (12/11/2019), IHSG ditutup menguat 32,25 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.180,99. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,59 persen ke posisi 984,22.

Sebanyak 201 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 178 saham melemah dan 152 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 541.305 kali dengan volume perdagangan 10,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 482 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.055.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar menguat. Hanya ada dua sektor yang melemah yaitu perkebunan dan keuangan. Sektor yang menguat paling besar adalah sektor infrastruktur dengan melonjak 1,63 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain MTWI naik 35 persen ke Rp 81 per saham, VINS menguat 35 persen ke Rp 135 per saham dan KARW melonjak 34,85 persen ke Rp 89 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain ARTO yang turun 24,89 persen ke Rp 1.735 per saham, DFAM melemah 24,89 persen ke Rp 620 per saham dan FORZ naik 24,71 persen ke Rp 384 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sesuai Prediksi

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi analis. Sebelumnya, IHSG diprediksi kembali bergerak melemah pada perdagangan Selasa (12/11/2019).

Riset Artha Sekuritas mengulas, secara tren indeks masih menunjukan pelemahan dimana indeks akan terkoreksi di rentang 6.124-6.179.

"Indikator stochastic bergerak di sekitar area oversold mengindikasikan trend pelemahan mulai terbatas," ujar Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan. 

Selain itu, dia bilang, sentimen global juga masih kuat mempengaruhi gerak indeks di pasar saham. Salah satunya kepastian damai dagang AS-China.

"Juga kekhawatiran dari resesi dan kondisi politik di Hong Kong yang berlangsung semakin parah saat ini," jelasnya.

Kompak, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Gusta menyebut indeks berpeluang tertekan di kisaran 6.120-6.180.

"Potensi pelemahan masih akan berlanjut menuju ke area support terdekat," paparnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya