Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan transportasi berbasis aplikasi seperti ojek online kian meningkat. Nampaknya, hampir sebagian besar masyarakat beralih dari menggunakan transportasi umum ke transportasi berbasis aplikasi online.
Hal tersebut turut menjadi perhatian Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. BKS, sapaan akrab Menhub, menyatakan dirinya sudah mencanangkan beberapa strategi untuk mengatur kehadiran ojek online di Indonesia. Salah satunya, membatasi pertumbuhan pengemudi ojek online.
"Pertama, komunikasi dengan aplikator untuk membatasi pertumbuhan, karena keseimbangan jumlah ini penting," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan, Selasa (12/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, jika jumlah pengemudi ojek online jumlahnya berlebihan pasti akan mengganggu lalu lintas dan mengurangi pemasukan (income) mereka sendiri karena persaingan yang tidak seimbang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Instruksikan Bangun Shelter
Kemudian, BKS juga mengatakan sudah menginstruksikan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk membuat tempat pemberhentian (shelter) yang dikoordinasikan dengan aplikator dan pemerintah DKI Jakarta secara khusus.
Fasilitas tersebut nantinya diharapkan bisa menertibkan pengemudi ojek online yang hendak menjemput penumpang atau hanya sekadar menunggu penumpang.
"Di Palmerah (Jakarta Barat) itu ya, mengganggu jalan. Itu harus ada tempat mengambil penumpang, tempat menunggu," imbuhnya.
Nantinya, BKS ingin agar Jakarta jadi percontohan daerah lain. Dengan begitu, daerah lain akan mencontoh langkah ini.
Advertisement