Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengaku, telah mengecek seluruh kantor imigrasi dan kepolisian untuk memastikan kabar pencekalan terhadap Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Hasilnya, tak ada bukti yang menunjukkan pemerintah mencekal Rizieq Shihab pulang ke Tanah Air.
"Sudah saya cek semua di imigrasi, kepolisian, enggak ada yang cekal dia," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Mahfud heran siapa sebetulnya yang mencekal Rizieq Shihab. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini lantas meminta Rizieq Shihab menunjukkan bukti surat pencekalan yang selama ini disebut-sebut dikeluarkan pemerintah.
"Kalau dia itu punya bukti surat cekal oleh pemerintah RI, antarkan ke saya, entah aslinya atau kopinya," ucapnya.
Mahfud sudah mengetahui ada surat pencekalan terhadap Rizieq Shihab. Surat tersebut beredar di media sosial. Dalam surat itu disebutkan Rizieq Shihab dicekal atas dasar alasan keamanan.
Baca Juga
Advertisement
Anehnya, alasan keamanan dalam surat pencekalan tidak disebutkan apakah atas permintaan pemerintah Indonesia atau pihak lain.
"Dan menurut hukum Indonesia tidak mungkin 1,5 tahun dicekal atas permintaan RI. Karena menurut UU yang berlaku, pencekalan 6 bulan. 6 Bulan tidak diajukan pengadilan, boleh keluar, boleh masuk ke Indonesia," jelasnya.
"Berarti masalahnya bukan di pemerintah RI, masalahnya di pemerintah Saudi. Silakan urus ke sana kalau ada sesuatu yang bisa kita bantu, ya kita bantu," sambung Mahfud.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Merasa Dicekal
Sebelumnya, melalui channel Youtube Front TV, Rizieq mengungkap alasannya tak dapat pulang ke Indonesia karena surat cekal dari pemerintah Indonesia yang ditujukan kepada pemerintah Arab Saudi.
Padahal menurut Rizieq, surat cekal tersebut tidak berkaitan dengan kasus pidana apapun. Karenanya, dia merasa heran mengapa sampai saat ini dirinya seakan terkurung di Arab Saudi padahal tak melakukan tindak pidana apapun.
"Saya dicekal di sini (Arab Saudi) bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan," ujar Habib Rizieq.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement