Liputan6.com, Jakarta - Pada 9 November 2019, akun Facebook Djoten House membagikan sebuah foto yang menunjukkan seorang pria dengan punggung penuh luka. Darah terlihat mengalir di sana.
Kemudian, ia menambahkan narasi berikut ini:
Advertisement
Pria ini meninggal akibat menggunakan 📱Handphone, sambil mendengarkan 🎶musik pakai 🎧Handset, sambil di 🔌Cas dan pria tersebut ketiduran.😴 Arus Listrik yang masuk melalui telinga sampai ke sekujur tubuh nya Dan Meletup letup sampai membentuk lubang-lubang di seluruh tubuh pria tersebut...
Peringatan⚠, agar selalu menggunakan hp📲 dalam porsinya, bila sudah dalam keadaan kosong, biarkanlah cas dahulu, jangan di paksakan terus menerus digunakan.
Mari berdoa Semoga keluarga yang di tinggalkan di beri kesabaran dan semoga beliau di terima di sisi Allah, Aamiin.🙏yrb...
Sejak kali pertama dipublikasikan di Facebook, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 29 kali.
Kabar serupa juga disiarkan laman Facebook Indramayu News Channel Online, yang telah dibagikan setidaknya sebanyak 43 kali.
"TERULANG KEMBALI, KORBAN AKIBAT MEMAKAI HP SAMBIL DI CAS
Bahaya, cas, hp, info, kesehatan, viral
Sudah banyak kejadian dimana kita ngecarge hp sambil di gunakan untuk nelpon atau sekedar mendengarkan lagu yang ada di hp terjadi ledakan. Berhati-hatilah dalam menggunakan hp, bila batre sedang kosong matikan dan charge lah.
Pria ini meninggal akibat menggunakan Handphone, sambil mendengarkan musik pakai Handset, sambil di Cas dan pria tersebut ketiduran. Arus Listrik yang masuk melalui telinga sampai ke sekujur tubuh nya Dan Meletup letup sampai membentuk lubang-lubang di seluruh tubuh pria tersebut...
Peringatan, agar selalu menggunakan hp dalam porsinya, bila sudah dalam keadaan kosong, biarkanlah cas dahulu, jangan di paksakan terus menerus digunakan.
Mari berdoa Semoga keluarga yang di tinggalkan di beri kesabaran dan semoga beliau di terima di sisi Allah, amiin.
Bantu untuk sebarkan/share informasi penting ini kepada teman, sahabat, keluarga, orang-orang terdekat dll. agar kejadian ini tidak terulang kembali..," demikian narasi yang tertera di sana.
Sejumlah Facebooker menyuarakan keraguan terhadap informasi tersebut. "Udah ga lucu. Ga mutu lagi. Ga masuk logika," kata salah satu netizen.
Penelusuran Fakta
Tidak dijelaskan siapa, kapan, dan di mana kejadian yang diklaim sebagai peristiwa tewasnya pria yang mendengarkan musih dari ponsel yang sedang dicas.
Penelusuran bisa dilakukan dari foto yang dipasang akun Facebook Djoten House dan laman Facebook Indramayu News Channel Online.
Penelusuran menggunakan Google Reverse Images menghasilkan temuan berikut ini:
Penelusuran tersebut mengarahkan ke pemberitaan terkait kekerasan terhadap para demonstran Sikh yang dikabarkan dilakukan aparat di Panjab, India, seperti dikabarkan situs khalsaforce.in dalam artikel berjudul The Panjab Police Has Used Bamboo Charges, Water Cannon And Live Ammunition Against Peacefully Protesting Sikhs In Moga, Panjab.
Salah satu foto yang tertera dalam artikel tersebut sama dengan yang dimuat akun Facebook Djoten House dan laman Facebook Indramayu News Channel Online.
Gambar serupa juga dimuat situs www.jantakareporter.com dalam artikel berjudul, Faridkot violence was ‘state-sponsored’ and result of ‘huge conspiracy’.
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Foto yang diklaim sebagai peristiwa tewasnya pria yang mendengarkan musik dari ponsel yang sedang dicas tidak menunjukkan fakta sebenarnya.
Foto pria dengan punggung penuh luka terkait dengan korban insiden kekerasan di India.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement