Alasan Mancini Belum Panggil Balotelli ke Timnas Italia

Timnas Italia akan menghadapi Bosnia-Herzegovina dan Armenia pada laga kualifikasi Piala Eropa 2020. Kali terakhir Balotelli membela timnas Italia terjadi pada Mei 2018.

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 13 Nov 2019, 07:15 WIB
Striker timnas Italia, Mario Balotelli. (Gian Ehrenzeller/Keystone via AP)

Jakarta - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) meminta pelatih Timnas Italia Roberto Mancini untuk memanggil Mario Balotelli. Hal itu dianggap efektif untuk mengatasi masalah rasial di sepak bola Italia.

Namun, Mancini menolak saran tersebut. Ia tak akan memanggil pemain hanya karena alasan untuk menyampaikan suatu pesan.

"Ketika saya memanggil Mario Balotelli, itu karena ia pantas mendapat panggilan tersebut. Bukan karena warna kulitnya," ujar Mancini.

"Saya sangat mengenal Mario. Saya memiliki perhatian khusus kepadanya. Saya yang memberikan kesempatan kepada Mario untuk memulai karier profesionalnya."

"Saya menghargai saran dari presiden, namun bukan itu cara untuk mengatasi masalah rasial di sepak bola Italia. Semua pemain yang ada dalam skuat Timnas Italia telah bekerja keras untuk membuktikan kalau mereka pantas, hal itu sama berlaku kepada Balotelli," ungkap Mancini.

Timnas Italia akan menghadapi Bosnia-Herzegovina dan Armenia pada laga kualifikasi Piala Eropa 2020. Kali terakhir Balotelli membela timnas Italia terjadi pada Mei 2018.


Masalah Rasial di Italia Meningkat

Mario Balotelli. (AP Photo/Filippo Venezia)

Masalah rasial di Serie A semakin meningkat pada musim 2019-20. Romelu Lukaku sempat mendapat ejekan ketika Inter Milan berhadapan dengan Cagliari.

Teranyar, kejadian tidak menyenangkan itu dialami Balotelli saat membela Brescia melawan Hellas Verona.

Balotelli meluapkan kekesalannya dengan menendang bola ke arah suporter. Selain itu, Balotelli sempat mengancam akan keluar dari lapangan.

Hal itu membuat FIGC meminta Mancini untuk menyertakan Balotelli pada laga yang dilakoni Italia.

Sumber: Reuters

Disadur dari: Bola.com (penulis Aditya W, editor Aning J, published 12/11/2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya