Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku belum tahu langkah yang akan diambil terkait polemik pemimpin FPI Habib Rizieq Sihab yang mengaku dicekal di Arab Saudi. Prabowo pun berencana membicarakan hal itu bersama pemerintah, tak terkecuali Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Beliau ingin melihat perspektif dan kondisi dari pihak kita tentu pemerintah, dalam hal ini misalnya BIN (Badan Intelijen Negara) dan pihak Arab Saudi juga nanti. Kemudian Kemenlu dan sebagainya," ujar Juru Bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).
Advertisement
"Karena tadi Pak Menhan sampaikan beliau akan pelajari dan beliau juga akan berdiskusi dengan Pak Presiden Jokowi," sambung Dahnil.
Seperti diberitakan sebelumnya, Prabowo telah bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, Esam A Abid Althagafi. Dalam pertemuan itu, Dahnil mengatakan, belum ada pembicaraan spesifik terkait isu pencekalan maupun kepulangan Rizieq ke Indonesia.
"Secara spesifik karena tadi temannya tentu pertahanan, kunjungan kehormatan, pihak Arab Saudi belum membahas secara khusus terkait dengan itu," kata Dahnil.
Dahnil menjelaskan, Prabowo akan terlebih dulu memahami porsi yang bisa ditanganinya. Pasalnya, sejauh ini permasalahan Rizieq menjadi kewenangan Kementerian Luar Negeri dan Ditjen Imigrasi.
"Kalau tidak ada tentu hanya akan jadi pembicaraan informal mungkin. Kan salah satu tugas dari Menhan itu, dan tugas negara adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Diungkap di Media Sosial
Sebelumnya, pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab mengaku tidak bisa kembali ke Tanah Air lantaran dicekal pemerintah Arab Saudi. Rizieq menyebut, pencekalan tersebut atas permintaan Pemerintah Indonesia dengan alasan keamanan.
Melalui channel media sosial Youtube, Front TV, Rizieq menunjukkan lembaran yang disebut sebagai surat pencekalan dari pemerintah Arab Saudi.
Menurut Rizieq, surat cekal tersebut tidak berkaitan dengan kasus pidana apapun. Karenanya, dia merasa heran mengapa sampai saat ini dirinya seakan terkurung di Arab Saudi padahal tak melakukan tindak pidana apapun.
"Saya dicekal di sini (Arab Saudi) bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan," ujar Habib Rizieq.
Reporter: Ronald Chaniago
Sumber: Merdeka.com
Advertisement