Liputan6.com, Jakarta Berita duka diterima dunia seni Indonesia. Djaduk Ferianto meninggal dunia di Yogyakarta, Rabu (13/11/2019) dini hari. Djaduk mengembuskan nafas terakhir di kediamannya, pukul 02.30 WIB.
Kakak kandung Djaduk Ferianto, yaitu Butet Kertaradjasa memohon maaf atas kesalahan sang adik. "Maafkan Djaduk," katanya via whatsapp kepada Showbiz Liputan6.com, Rabu dini hari. "Kena serangan jantung," kata seniman ini menambahkan tentang penyebab sang adik mengembuskan nafas terakhir.
Dijelaskan jenazah Djaduk Ferianto akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo serta dimakamkan di Makam Keluarga di kawasan Kasihan, Bantul, Yoyakarta, Rabu sore. Dan misa penghormatan pada almarhum akan digelar hari ini juga pukul 14.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Djaduk Ferianto meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak. Seniman multi talenta ini juga meninggalkan sejumlah proyek yang belum tuntas digelar. Apa itu?
Ngayogjazz
Djaduk Ferianto dikenal sebagai seniman serba bisa. Pria kelahiran 19 Juli 1964 ini mengibarkan musik kontemporer dengan racikan musik tradisi. Selain mendirikan Kua Etnika, bersama Butet dan Purwanto tahun 1995. Dia juga penggagas Ngayogjazz, termasuk pendiri orkes musik keroncong Sinten Remen.
Advertisement
3 Hari Lagi Manggung
Ngayogjazz digagas Djaduk Ferianto bersama teman-temannya, sejak beberapa tahun lalu. Panggung musik untuk tahun ini akan digelar tanggal 16 November mendatang di Godean, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Inilah festival musik jazz yang digelar di desa-desa dan menjadi ikon yang melekat pada dirinya. Sayangnya belum lagi acara itu digelar, Djaduk sudah mengembuskan nafas terakhir, Rabu dini hari atau 3 hari sebelum acara festival jazz itu digelar.
Ajak Latihan
Mengutip dari Ngopibareng, beberapa hari lalu Djaduk sempat mengajak teman-temannya untuk latihan Teater Gandrik. Ya, kelompok teater yang membesarkan nama dirinya dan sang kakak, Butet ini akan manggung di Surabaya, tanggal 6-7 Desember mendatang
"Tanggal 14 saya mengumpulkan temen-temen untuk mulai latihan lagi. Uhtuk pertunjukan Surabaya," katanya via telepon, seperti dikutip dari Ngopibareng. Djaduk adalah sutradara repertoar Para Pensiunan.
Advertisement