Hingga Oktober 2019, Bank Mandiri Salurkan KPR Rp 43,5 Triliun

Penyaluran KPR tersebut tumbuh 2,48 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Nov 2019, 10:30 WIB
Nasabah melakukan transaksi di ATM Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019). Aset Bank Mandiri pada Kuartal I 2019 tercatat sebesar Rp 1.206,0 triliun, naik 9,8 persen dari akhir Maret 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri melaporkan, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga Oktober 2019 telah mencapai Rp 43,5 triliun atau tumbuh 2,48 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

"Portofolio Mandiri KPR sebesar kurang lebih 70 persen merupakan KPR untuk pembelian Primary Market, sehingga sinergi dengan developer rekanan merupakan kontributor utama bisnis Mandiri KPR," ungkap Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (13/11/2019).

Guna meningkatkan penguasaan pasar di segmen bisnis KPR, Bank Mandiri turut menggandeng Sinar Mas Land menyelenggarakan ajang promo Mandiri Fiesta Expo. Kegiatan ini telah diselenggarakan sejak 12 November kemarin hingga 17 November di Lippo Mall Puri, Jakarta.

Pada event ini, Bank Mandiri serta perusahaan anak Bank Syariah Mandiri dan AXA Mandiri Financial Services menawarkan special promo untuk nasabah Mandiri Group dan nasabah Sinar Mas Land, yakni suku bunga Mandiri KPR mulai dari 4,5 persen fixed 1 tahun, diskon 20 persen premi Asuransi, dan free e-Money untuk nasabah yang apply KPR.

Sinar Mas Land pun turut menawarkan program untuk pembelian melalui Mandiri KPR, yaitu Special Price Property, Travel Voucher mulai Rp 2,5 Juta, logam Mulia Emas 5 gram, dan Doorprize Travel Voucher senilai Rp 20 juta.

Ignatius mengatakan, pihaknya masih optimis di akhir 2019 sektor properti masih diminati. Khususnya pada segmen end user dengan tipe bangunan <70 m². Penyebabnya antara lain kenaikan harga properti di tipe <36 m², dan masih dominannya pemanfaatan KPR untuk pembelian hunian oleh konsumen, yaitu >70 persen sesuai survey harga properti residensial Bank Indonesia per Juni 2019.

"Melalui event ini, kami ingin memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat untuk memiliki hunian idaman di lokasi terbaik. Semoga masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya," kata Ignatius.

Adapun pada acara ini, sejumlah proyek hunian unggulan ditawarkan kepada masyarakat. Seperti BSD City, Nava Park, Marigold, Casa de Parco, Akasa Pure Living, Aerium, Southgate Residence, The Elements, Grand Wisata, Kota Wisata, dan Legenda Wisata dengan harga bervariasi mulai dari Rp 350 Juta.

"Kami menyadari persaingan yang sangat ketat di bisnis KPR ini. Namun kami percaya, berbagai kemudahan dalam proses aplikasi seperti instant approval serta lokasi menarik proyek-proyek yang ditawarkan akan menjadi daya tarik untuk menggunakan KPR Bank Mandiri," tukas Ignatius.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bank Mandiri Pastikan Akuisisi Bank Filipina Tahun Depan

Petugas melayani transaksi setoran nasabah di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri beroperasi secara terbatas untuk melayani nasabah pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memastikan akan mengakuisisi salah satu bank berukuran kecil hingga menengah di Filipina setelah sempat tertunda sejak 2017.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunadi menjelaskan, Bank Mandiri sengaja memilih bank dengan jumlah aset kecil hingga sedang terlebih dahulu agar ke depannya bisa dikembangkan sesuai dengan tujuan Bank Mandiri.

"Tentunya ada sinergi Bank Mandiri ya. Ada strategi bisnis lain yang saling melengkapi, khususnya di ASEAN," ujar dia di Plaza Mandiri, Jakarta, seperti dikutip Selasa (29/10/2019).

Sebelum melakukan akuisisi, ia menambahkan, pihaknya harus melihat kecocokan antara pemilik bank yang bersangkutan dengan Bank Mandiri. Dengan demikian, aksi korporasi tersebut bisa masuk ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun depan yang sudah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun rencana tersebut sudah dicetuskan pada Juni 2017, dimana Bank Mandiri telah melakukan penjajakan akuisisi dua bank Filipina setelah OJK dan Bank Sentral Filipina menandatangani kesepakatan letter of intent.

Filipina dipilih menjadi tujuan ekspansi lantaran negara tersebut memiliki pasar perbankan yang sangat potensial dengan perekonomian yang hanya dikendalikan oleh beberapa pihak saja.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya