Pelajar Indonesia Jadi Pelopor Penyedia Kursi Disabilitas di Masjid Tiongkok

Dana pengadaan kursi ibadah khusus bagi penyandang disabilitas itu didapat dari para donatur dan penjualan buku kisah inspiratif yang ditulis para pelajar Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2019, 09:29 WIB
Firsta Mungkin Dulu Pernah Punya Pengalaman Buruk dengan Kursi Roda, yang Membuat Dia Jadi Fobia, tapi Firsta Tidak Menyadari Hal Tersebut (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Para pelajar yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Membantu (GIM) di Kota Nanjing, Tiongkok mempelopori penyediaan kursi ibadah bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia di masjid. Hal ini seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/11/2019).

"Untuk pertama, rencana kami akan memberikan bantuan kursi disabilitas pada Masjid Attaqwa di Kota Banjar (Jawa Barat)," kata Ketua GIM Nanjing Kukuh Pamuji kepada Antara di Beijing.

Pamuji menjelaskan, dana pengadaan kursi ibadah khusus bagi penyandang disabilitas itu didapat dari para donatur dan penjualan buku kisah inspiratif yang ditulis para pelajar Indonesia di Tiongkok, Korea Selatan, Spanyol, serta Polandia.

"Sebenarnya inti dari program ini bukan sekadar penggalangan dana, melainkan menggugah kepedulian sosial kepada kaum disabilitas dan lansia," ucap Pamuji yang merupakan mahasiswa Nanjing Normal University.

Dalam penggalangan dana kursi untuk penyandang disabilitas ini, GIM menggandeng beberapa organisasi atau komunitas warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Ibu Kota Provinsi Jiangsu tersebut, di antaranya Lazismu, Husnul Khotimah, dan Kirana.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masjid Sediakan Kursi Disabilitas

Seorang gadis bermain di depan sebuah kolam saat matahari terbenam di belakang Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (8/11/2019). asjid ini dibangun oleh presiden pertama Uni Emirat Arab, yaitu Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. (AFP Photo/Kamran Jebreili)

Semua masjid di Tiongkok, Hongkong, dan Taiwan menyediakan kursi yang bisa membantu kaum disabilitas dan lansia menjalankan salat.

Biasanya kursi-kursi tersebut tersedia di bagian pinggir, depan, atau belakang ruang utama masjid, baik putra maupun putri. Kursi itu dilengkapi dengan meja kecil yang bisa digunakan untuk menopang kepala saat bersujud.

Pemandangan seperti itu jarang ditemukan di masjid-masjid di Indonesia.

"Bapak saya tidak bisa shalat berjemaah di masjid karena sudah tidak sanggup salat berdiri dan duduk di lantai setelah mengalami kecelakaan. Kursi ini sangat bermanfaat bagi orang seperti bapak saya," kata Agus Supriyadi, pendiri GIM yang juga mahasiswa di Nanjing.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya