Liputan6.com, Jakarta - Pembayaran tagihan secara elektronik kini semakin diminati masyarakat. Fungsi utamanya tentu saja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen nontunai (cashless), sehingga meningkatkan indeks keuangan inklusif di Indonesia.
Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana menyebut LinkAja resmi menjadi satu-satunya uang elektronik yang memiliki layanan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Bekerja sama dengan Finnet sebagai biller aggregator, LinkAja hadir untuk mempermudah pembayaran BPJAMSOSTEK dengan manfaat program antara lain Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua bagi peserta Bukan Penerima Upah (BPU) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Salah satu komitmen kami untuk dapat menjawab tantangan utama di bidang pembayaran digital, yaitu kebiasaan masyarakat dalam menggunakan uang tunai dan akses terhadap layanan keuangan yang masih terbatas," tuturnya di Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Perlindungan BPJAMSOSTEK sendiri pada dasarnya mencakup tiga jenis kepesertaan, yaitu Penerima Upah (PU), BPU, dan PMI. Namun untuk saat ini layanan yang dapat dilakukan melalui aplikasi LinkAja adalah pembayaran BPJAMSOSTEK bagi peserta BPU dan PMI.
Baca Juga
Advertisement
BPU adalah setiap pekerja yang melakukan usaha ekonomi secara mandiri, seperti Pedagang, Pengendara Ojek dan Petani. Sedangkan PMI adalah setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa pembayaran melalui aplikasi LinkAja hanya dapat dilakukan oleh peserta yang telah terdaftar.
Jika belum mendaftarkan diri, peserta BPU cukup melakukan pendaftaran online mandiri di situs https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/bpu, sedangkan untuk PMI yang berada diluar negeri dapat mendaftar melaui dapat mendaftar melaui https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/migran.
Direktur Pelayanan BPJS TK Krishna Syarif,menyampaikan, BPJAMSOSTEK sangat mendukung adanya kerja sama pembayaran iuran menggunakan LinkAja.
"Kami melihat salah satu solusi terbaik bagi peserta BPJAMSOSTEK agar mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan adalah dengan memberikan kemudahan-kemudahan, khususnya terkait pendaftaran dan pembayaran iuran," pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banyak BUMN Minati Saham LinkAja, Siapa Saja?
Direktur Utama Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja Danu Wicaksana mengatakan sejauh ini pihaknya sedang menunggu konfirmasi dari sejumlah BUMN yang berminat menjadi pemegang saham.
Di antara BUMN yang tertarik ada nama Garuda Indonesia.
"Kita masih menunggu konfirmasi dari beberapa BUMN untuk menyusul tujuh BUMN yang sudah bergabung. Dari beberapa yang mungkin bergabung memang ada AP II, Garuda Indonesia, ada AP I, Pegadaian, Jasa Marga, KAI, ada Taspen," ungkapnya saat ditemui, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Dia mengatakan tentu akan perubahan pada komposisi kepemilikan saham LinkAja dengan masuknya pemegang saham lain. Namun dia enggan memberikan komentar lebih jauh.
"Iya pasti ada perubahan. Tapi kalau itu mohon ditanyakan ke Kementerian (BUMN) ya," ujarnya.
Advertisement