SKK Migas Gandeng TNI Amankan Kegiatan Operasional dan Aset Migas

Industri hulu migas memiliki nilai strategis bagi ketahanan dan kedaulatan wilayah Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Nov 2019, 11:17 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat mengunjungi Petrotekno, fasilitas ‎pendidikan vokasi yang didirikan BP sebagai operator Blok Tangguh, di Ciloto, Jawa Barat. (Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono).

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ‎menggandeng TNI, untuk meningkatkan pengamanan operasi dan aset hulu migas.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, SKK Migas dan TNI telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman, ‎sebagai payung kerjasama operasional dengan TNI yang terkait dengan wilayah operasi dan asset hulu migas di seluruh wilayah Indonesia.

"Sebagian aset hulu migas berada di daerah terluar dan perbatasan Indonesia, sehingga dapat disinergikan dengan TNI dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara,"‎ kata Dwi, di Jakarta, Selasa (13/11/2019).

 

Dia melanjutkan, sebagai sektor yang memberikan kontribusi besar bagi negara dan menguasai hajat hidup masyarakat pada berbagai sendi kehidupan. Industri hulu migas memiliki nilai strategis bagi ketahanan dan kedaulatan wilayah Indonesia.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto pun menyambut baik inisiatif SKK Migas menggandeng institusi TNI, untuk terlibat dalam upaya membangun ketahanan energi di Indonesia. Pasalny, energi saat ini memiliki peran penting terkait dengan ketahanan suatu negara.

Pengamanan TNI bukanlah dalam rangka Dwi Fungsi TNI. Tetapi sudah ada undang-undang yang menempatkan TNI sebagai salah satu kekuatan negara dalam pengamanan aset strategis nasional sebagai tugas integral mengamankan seluruh NKRI.‎

"Terima kasih atas kepercayaan SKK Migas yang melibatkan TNI untuk ikut menjaga kelancaran dalam pengelolaanmigas, ini aset strategis yang kuasai hajat hidup orang banyak," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


SKK Migas Buat Sistem Cluster untuk Tekan Biaya Produksi Migas

Penandatangan HoA antara SKK Migas dan Inpex Corporation soal Blok Masela. Dok: Kementerian ESDM

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) membuat sistem pengelompokan (cluster) perusahaan produsen migas berdasarkan ‎letak blok yang digarap. Hal ini merupakan cara untuk menekan biaya produksi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, untuk menciptakan efisiensi dalam kegiatan produksi dan pencarian migas, perlu dikalukan penggunaan bersama infrastruktur penunjang oleh produsen migas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).

"Pengadaan bersama, kan kalau beli sedikit lebih mahal, kalau beli banyak lebih murah," ‎kata Dwi, saat menghadiri I‎PA Convex 2019‎, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/9/2019).

Untuk memudahkan antar KKKS menggunkan alat kerja ber‎sama, SKK Migas akan membuat sistem cluster berdasarkan letak blok migas yang digarap para produsen migas tersebut.‎ Menurut Dwi rencananya ada tujuh kluster yang dibangun.

"Kita bangun cluster. Tujuh cluster rencananya dalam cluster ada kerjasama sinergi infrastruktur dibuat sendiri, oleh karena itu open akses dilakukan pelaku bisnis dan penunjang harus open acces. Dari Indonesia barat sampai timur cluster dikelompokan," ‎papar Dwi.

Menurut Dwi, dengan diterapakannya efisiensi pada kegiatan bisnis hulu ‎migas akan menciptakan keuntungan baru bagi perusahaan, sebab biaya produksi migas menjadi lebih rendah.

‎"Improve efisiensi karena kembali lagi pada portofolio investasi kemana diarahkan investasinya, pasti diarahkan menciptakan profitabilitas baru tercapai setelah melakukan efisiens‎i," tandasnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya