Liputan6.com, Jakarta Serangan jantung diduga menjadi penyebab Djaduk Ferianto meninggal dunia. Seniman ternama Tanah Air ini mengembuskan napas di kediamannya di Yogyakarta pada Rabu (13/11/2019) pukul 02.30 Wib.
Jenazah Djaduk Ferianto akan dikebumikan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Djaduk meninggal dunia pada usia 55 tahun. Seniman ini meninggalkan seorang istri dan 5 anak.
Advertisement
Adapun gejala khas serangan jantung seperti yang dialami Djaduk Ferianto, yakni nyeri dada. Berbeda dengan nyeri biasa, nyeri dada untuk gejala khas serangan jantung bisa menjalar ke lengan hingga leher.
"70 persen orang dengan penyakit jantung koroner punya gejala nyeri dada khas. Nyerinya di belakang tulang dada atau lebih kiri sedikit. Dan bisa menjalar ke lengan kiri ke belakang hingga leher," papar spesialis jantung dan pembuluh darah dari RSPI Puri Indah Johan Winata beberapa waktu silam.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Nyeri Disertai Keringat Dingin
Gejala khas serangan jantung berupa nyeri juga biasanya disertai keringat dingin. Bahkan mual dan muntah.
"Nyeri dada lebih berat disertai keringat dingin, mual dan muntah bisa dialami," Johan menambahkan.
Kondisi tersebut dialami 30 persen orang, sisanya nyeri dada yang muncul tak khas, misal nyeri di bagian rahang dan gigi, jari manis dan nyeri di dada sebelah kanan.
Sensasi nyeri beragam setiap individu. Ada yang seperti ditusuk-tusuk, diremas-remas, hingga terbakar.
Advertisement