Bom Mapolrestabes Medan, Ketua DPR Minta Program Deradikalisasi Dievaluasi

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mengevaluasi program deradikalisasi. Hal tersebut berkaitan dengan penyerangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan oleh terduga teroris.

oleh Liputan6.comRatu Annisaa Suryasumirat diperbarui 13 Nov 2019, 12:13 WIB
Puan Maharani memberikan pidato pertamanya sebagai Ketua DPR RI 2019-2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). Sidang paripurna pelantikan pimpinan DPR dipimpin Abdul Wahab Dalimunthe. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mengevaluasi program deradikalisasi. Hal tersebut berkaitan dengan penyerangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan oleh terduga teroris.

"Tentu saja, deradikalisasi ini kemudian harus kita evaluasi, ya ini sudah masuk ke itu ke individu-individu ini," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Puan meminta evaluasi dilakukan terhadap peran Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), kepolisian, hingga TNI dalam program deradikalisasi yang dijalankan pemerintah.

"Bagaimana peran dari apa namanya BNPT kemudian bagaimana peran kepolisian, TNI dan bukan hanya itu saja, bukan hanya aparat hukum saja, tapi masyarakat ini karena masuknya itu sudah ke wilayah umum," katanya.

Selain itu, Puan juga meminta semua pihak tanpa terkecuali untuk melakukan antisipasi. Dia berharap masyarakat ikut terlibat dalam pencegahan dengan melaporkan pihak yang mencurigakan.

Hal itu agar kejadian serupa seperti bom bunuh diri ini tak lagi terjadi.

"Karena itu harus ada antisipasi secara menyeluruh, jadi tidak bisa hanya kepolisian saja, tapi juga elemen masyarakat," ucap politikus PDI Perjuangan itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bom Bunuh Diri di Mapolresta Medan

Bom bunuh diri meledak di halaman Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 08.45 WIB. Video detik-detik kepanikan warga sesaat setelah bom meledak beredar di kalangan awak media.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat warga dan anggota kepolisian berhamburan menjauhi lokasi ledakan. Sementara asap putih akibat bom membumbung tinggi di dekat kantin Mapolresta Medan.

Ledakan terjadi saat banyak warga yang hendak mengurus pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dan layanan lain di Mapolresta Medan. Polisi saat itu juga hendak melakukan apel pagi.

Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menyebutkan, terdapat 6 korban luka-luka akibat kejadian ini. Sedangkan pelaku diduga meninggal.

"Diduga pelaku meninggal. Ada 6 korban, 5 dari personel polri dan satu sipil. Tetapi alhamdulillah laporan sementara korban tidak ada yang luka parah, tetapi ada luka-luka. Dan ada beberapa kendaraan dinas juga rusak," ungkap Iqbal di Sentul, Rabu (13/11/2019).

 

Sumber: Merdeka.com

Reporter: Ahda Bayhaqi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya