Kemenkes Terjunkan Tim Investigasi Bayi Terpapar Merkuri di Sumut

Kemenkes menerjunkan tim investigasi atas kasus dugaan bayi terpapar merkuri di Sumut.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Nov 2019, 21:00 WIB
Kemenkes kirim tim investigasi soal bayi terpapar merkuri di Sumut. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai bentuk respons cepat terhadap dugaan bayi yang lahir dengan usus di luar perut akibat terpapar merkuri, Kementerian Kesehatan menerjunkan tim investigasi. 

Tim investigasi langsung menuju lokasi orangtua bayi tinggal, yakni di daerah Lingga Kayu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali menyampaikan, tim yang dikirimkan ke sana akan melakukan investigasi lapangan soal paparan merkuri.

"Saat ini, tim kami sudah tiba di Mandailing Natal. Tapi masih jauh perjalanannya menuju lokasi (tempat tinggal orangtua bayi) tersebut," ucap Imran saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Rabu (13/11/2019).

"Untuk sampai ke lokasi dan memeriksa kadar merkuri dari sampel di sana, butuh waktu empat jam (dari Mandailing Natal). Mereka juga berangkatnya dari pagi tadi."

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Periksa Kadar Merkuri

Tim Kemenkes akan memeriksa kadar merkuri dari sampel air. (iStockphoto)

Adapun tim dari Kementerian Kesehatan yang berangkat ke Mandailing Natal, antara lain bagian penelitian dan pengembangan yang didukung tim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan & Pengendalian Penyakit di Medan serta perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).  

Tim akan memeriksa kadar merkuri di sekitar lokasi tempat tinggal orangtua bayi. Sampel yang akan diambil dari air dan tanah.

"Rencananya, tim kami memang akan mengambil sampel air, tanah. Sampel juga diambil dari masyarakat sekitar dan si ibu bayi dari rambut dan kuku," Imran menambahkan.


Lahir dengan Kelainan Usus

Bayi lahir dengan kelainan usus karena terpapar merkuri. (iStockphoto)

Bayi ini lahir pada Sabtu, 9 November 2019. Orangtua bayi bekerja sebagai penambang emas di daerah Lingga Kayu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. 

Pada awalnya, bayi dirawat di RSUD Panyabungan, Sumut, kemudian dirujuk ke RS M Djamil, Padang, Sumatera Barat.

"Ya, bayi sekarang ini masih ditangani RS M Djamil, Padang," lanjut Imran.

Kondisi usus di luar perut dalam istilah medis bernama gastroschisis. Dalam kondisi ini, usus bayi dalam kondisi tergantung keluar tubuh, tanpa lapisan pelindung melalui lubang di dekat pusar. 

Selain usus, organ lain seperti hati dan lambung juga bisa berada di luar tubuh.   

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya