Liputan6.com, Jakarta - Petugas Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Jawa Timur memperketat penjagaan pintu masuk di Markas Polresta Sidoarjo. Selain itu, pengetatan dilakukan di masing-masing kantor kepolisian sektor menyusul ada ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu pukul 08.45 WIB.
Wakil Kepala Polresta Sidoarjo Jawa Timur AKBP M Anggi Naulifar Siregar menuturkan, pengetatan penjagaan itu dilakukan di Mako Polresta dan juga di masing-masing kepolisian sektor di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Masing-masing kendaraan yang masuk kami periksa secara menyeluruh baik itu roda dua dan roda empat, termasuk barang bawaan yang ada di bagasi juga turut diperiksa," kata dia, demikian mengutip Antara, Rabu (13/11/2019).
Dia menuturkan, pemeriksaan itu dilakukan dengan menggunakan detektor metal, kaca cermin dan juga seekor anjing pelacak.
"Hal itu untuk meningkatkan keamanan yang ada di Kabupaten Sidoarjo," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, sejauh ini kondisi keamanan di wilayah hukum Polresta Sidoarjo masih cukup kondusif dan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.
"Silahkan masyarakat beraktivitas seperti biasa, tidak perlu khawatir. Sidoarjo masih aman dan kondusif," kata dia.
Dirinya menambahkan, pengawasan penjagaan tidak hanya di pintu masuk saja, tetapi juga di masing-masing sudut Polresta sudah dipasang kamera pengintai, untuk melihat aktivitas masyarakat yang ada.
"Kami tidak membedakan siapa yang datang, semuanya kami periksa satu persatu," ucapnya.
Sementara itu, M Rofik salah satu masyarakat yang akan masuk ke Mapolresta Sidoarjo sempat kaget terkait dengan pemeriksaan itu. "Tadi sempat kaget, tetapi kalau tujuannya untuk meningkatkan keamanan, tentunya akan mendukung sepenuhnya," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pengelola Hotel Perketat Keamanan
Sebelumnya, usai terjadinya ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, pihak pengelola hotel di Medan memperketat pengamanan. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi keamanan usai peristiwa bom bunuh diri pada pukul 08.45 WIB tersebut.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara Denny S Wardhana mengatakan, setelah kejadian bom bunuh diri, pihak pengelola hotel di Medan langsung memperketat pengamanannya.
"Saya kebetulann lagi ada acara di salah satu hotel bintang lima, saya lihat pengamanan dilakukan menjadi lebih ketat," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu, 13 November 2019.
Menurut Denny, untuk sementara peningkatan pengamanan berasal dari internal hotel. Namun demikian, kemungkinan akan ditambah dari personil kepolisian.
"Pengamanan dari internal (masing-masing hotel)," tandas dia.
Advertisement