Liputan6.com, Jakarta Vape atau yang lebih dikenal sebagai rokok elektrik ini telah menjadi tren di kalangan remaja. Banyak dari perokok yang sekarang beralih ke rokok elektrik ini karena dianggap lebih baik dari rokok konvensional.
Meski sering dianggap lebih sehat ternyata teori tersebut tidak benar adanya, karena vape juga berbahaya bagi kesehatan sama seperti rokok konvensional. Seperti yang dialami oleh wanita bernama Maddie Nelson. Remaja berumur 18 tahun tersebut harus mengalami koma karena kebiasaannya mengisap vape selama 3 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Diketahui Maddie mengalami kondisi paru-paru yang cukup langka dan membuatnya harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Sebelumnya, Maddie sempat merasakan mual dan sakit pada bagian punggungnya hingga ia kesulitan bernafas dan harus menggunakan ventilator.
Setelah mengalami kesulitan untuk bernafas, kondisi Maddie semakin memburuk hingga ia mengalami koma selama 3 hari. Dikutip dari Mirror.co.uk, Maddie mengalami paru-paru yang meradang karena disebabkan oleh kebiasaanya menggunakan rokok elektrik.
Kepada Fox 13, remaja tersebut menceritakan alasannya menggunakan vape.. Ia menganggap bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional.
1. Jangan Mengisap Vape
Setelah sadar dari koma, Maddie menuliskan di akun Facebook miliknya agar semua orang tidak menggunakan Vape. Ia mengatakan bahwa vape sangatlah tidak aman dan mengancam nyawanya.
“Saya membagikan kisah saya agar kalian sadar bahwa ada sesuatu yang gila dalam vape ini, yang tidak aman dan hampir mengakhiri hidup saya,” tulisnya pada akun Facebook Maddie Nelson.
Maddie juga menambahkan bahwa bagi siapapun yang menganggap vape jauh lebih aman adalah teori yang salah.
“Bagi siapa pun yang menganggap vape adalah alternatif yang aman untuk merokok, Anda salah,” tambahnya lagi.
Advertisement
2. Mengidap Penyakit Pneumonia Eosinofilik
Dalam akun Facebooknya juga Maddie menjelaskan bahwa ia terkena penyakit Pneumonia Eosinofilik akut atau radang paru-paru. Maddie mengatakan bahwa paru-parunya penuh dengan cairan dan ginjalnya mengalami infeksi.
Hal tersebut terjadi dikarenakan Maddie yang terlalu sering menggunakan vape dengan berbagai jenis. Sehingga cairan dari vape atau yang biasa disebut liquid masuk hingga ke paru-paru. Diketahui, liquid tersebut mengandung zat nikotin yang dapat menimbulkan peradangan.
3. Bahaya Lain dari Vape
Selain mengakibatkan radang pada paru-paru, vape juga memiliki bahaya lain, seperti kerusakan otak, menurunkan fungsi sistem imun, keracunan, hingga bocor, dan meledak. Dikarenakan memiliki bahaya yang cukup mengerikan, pemakaian vape ini nantinya akan mendapat larangan dan akan dibuatkan undang-undangnya dalam menggunakan vape tersebut.
Larangan penggunaan vape ini sudah diusulkan oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) dan akan masuk revisi Peraturan Pemerintah (PP), No 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.
Penulis: Natania Longdong
Universitas Esa Unggul
Advertisement