Ketika Hillary Clinton Ingin Memeluk Meghan Markle

Ada alasan menyentuh di balik keinginan Hillary Clinton mau memeluk istri Pangeran Harry ini.

oleh Putu Elmira diperbarui 13 Nov 2019, 22:02 WIB
Hillary Clinton (Emma McIntyre / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle selalu berhasil menjadi sorotan seantero jagat, baik soal penampilan hingga kehidupan pribadi. Namun kali ini, ada yang berbeda. Istri Pangeran Harry ini menarik atensi Hillary Clinton.

"Ya Tuhan, aku ingin memeluknya. Aku merasa sebagai ibu, aku hanya ingin memeluknya," kata Hillary Clinton kepada BBC Radio 5 Live, dilansir People, Rabu (13/11/2019).

Mantan First Lady ini juga menambahkan bahwa ia ingin mengatakan pada Meghan Markle untuk tetap bertahan dan jangan biarkan orang lain berbuat jahat pada ibunda Archie tersebut. "Tetap bertahan, lakukan apa yang menurut Anda benar," tambahnya.

Calon Presiden Amerika Serikat pada 2016 tersebut juga menambahkan, Meghan Markle harus diberi istirahat karena semua yang ia lakukan adalah ingin menjaga keluarganya tercinta.

"Ia (Meghan) telah membuat caranya sendiri di dunia. Kemudian dia jatuh cinta, dan dia (Harry) jatuh cinta padanya, dan semua orang harus merayakan itu karena ini adalah kisah cinta sejati. Anda bisa melihatnya," lanjut Hillary.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masa-Masa Sulit

Pangeran Harry dan Meghan Markle hadiri premier film The Lion King di London, Inggris, 14 Juli 2019. (TOLGA AKMEN / AFP)

Hillary menyebut perjalanan cinta Harry dan Meghan tidak mudah. Ada beberapa hal yang terjadi sebelumnya seperti rumor. "Tapi itu hal sulit yang ia (Meghan) alami. Saya berpikir dia layak lebih baik," tambahnya.

Meghan Markle secara terbuka mengungkapkan kesulitannya dengan pers Inggris dalam dokumenter ITV, Harry & Meghan: An African Journey. Ia menguak perjuangan untuk mengatasi serangan tiada henti dari tabloid Inggris.

"Saya tidak pernah berpikir bahwa ini akan mudah, tetapi saya pikir itu akan adil. Itu adalah bagian yang sangat sulit untuk didamaikan," kata Meghan dalam dokumenter itu.

Pada hari terakhir tur Afrika, Meghan dan Pangeran Harry menuntut The Mail on Sunday karena menerbitkan surat "pribadi dan rahasia" kepada ayahnya, Thomas Markle pada masa-masa sulit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya