Liputan6.com, Jakarta Kemensos mengadakan acara bertajuk Evaluasi Pelaksanaan Bantuan Sosial Direktorat Penanganan Fakir Miskin (PFM) Wilayah 2 Direktorat Jenderal PFM Kemensos RI Tahun 2019, bertempat di hotel Harris Sunset Road, Bali, 13-16 November 2019 lalu.
Acara dibuka oleh Dirjen Andi ZA Dulung, dan dihadiri oleh Menteri Sosial RI bapak Juliari P. Batubara. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaaan bantuan sosial yang sudah berjalan di tahun 2019 ini.
Advertisement
Ada 25 persen penduduk indonesia yang ditangani bansosnya diberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai bantuan tetap seperti lansia, disabilitas, dll. Kemudian akan dilihat kembali mana yang butuh bantuan ekstra.
"Kita bisa tetap bekerja bersama untuk tujuan bagaimana mensejahterakan orang miskin dan keluarga yg miskin. Sekarang kita coba lebih arahkan ke pemberdayaan. Poinnya, bagaimana mendapatkan KUR untuk pemberdayaan KUBE. Dikumpulkan ketua-ketua KUBE nya dan dipertemukan dengan himbara untuk diarahkan bagaimana caranya untuk meminjam kredit usaha rakyat melalui himbara. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui KUBE," ujar Andi.
"BPNT ini sesegera mungkin untuk diusulkan pengganti atau yang gagal di recall. Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum mendapatkan BPNT, langsung kita isi," tambah Andi.
"Kemudian banyak kartu-kartu yang belum dibagikan segera untuk diaktifkan. Lalu, tentang beras Bulog, kalau bisa tolong untuk tetap bisa kita usahakan sesuai dengan arahan bapak Menteri untuk menggunakan beras dari Bulog. Tentunya dengan konsep 6T yg harus terus dilakukan," terang Andi.
(*)