Menag Akan Rombak 155 Buku Pelajaran Agama, Nadiem: 100 Persen Saya Dukung

Nadiem mengaku belum berdiskusi dengan Menag Fachrul Razi terkait hal tersebut. Meski begitu, dia memastikan akan mendukung rencana Kemenag.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Nov 2019, 14:52 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019). Rapat membahas soal perkenalan dan membahas program kerja. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung rencana Kementerian Agama merombak 155 judul buku pelajaran agama. Adapun yang dirombak adalah buku berisi konten bermasalah, termasuk soal khilafah.

"Saya akan selalu mendukung apa arahan presiden sama apa yang Pak Menag ingin lakukan," kata Nadiem Makarim di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Nadiem mengaku belum berdiskusi dengan Menag Fachrul Razi terkait hal tersebut. Meski begitu, dia memastikan akan mendukung rencana Kemenag.

"Saya belum sempat berdiskusi dengan beliau. Tapi 100 persen saya mendukung aktivitas dan inisiatifnya," ucap Nadiem Makarim.

Sementara itu, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan sudah ada tim untuk merombak buku pelajaran agama Islam. Sementara mengenai penghapusan sejarah khilafah masih terus dikaji.

"Saya secara teknis belum sampai ya. Tapi memang ada tim yang sudah membahas itu untuk melihat mana yang materi yang perlu dihapus mana yang nggak. Tapi secara teknis dengan kelompok kerja," ujar Fachrul di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Selasa 12 November 2019.

 


Mulai SD

Rencananya perombakan buku agama dimulai dari literatur yang digunakan di kelas I SD hingga XII SMA. Masalah isi materi yang akan menggantikan pembahasan khilafah, kata Fachrul masih dalam pembahasan.

Fachrul Razi mengatakan dia tidak bekerja sendiri dalam masalah perombakan buku agama melainkan ia bekerja sama dengan Pokja (Kelompok Kerja). Menghilangkan materi pelajaran khilafah dalam pelajaran agama islam, Fachrul mengatakan akan mempertimbangkan menambah materi pelajaran agama yang lain.

"Kalau itu pastilah, tapi kita liat lagi di kurikulumnya sudah cukup belum. Kalau sudah cukup tidak usah, yang lain ditambah yang nggak diperlukan dihilangkan, kan biasa saja," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya