Liputan6.com, Canberra - Rencana pertukaran tahanan antara pihak Taliban dan Pemerintah Afghanistan yang semula diumumkan oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani belum terjadi.
Menurut seorang diplomat yang juga mantan pejabat Afghanistan, tidak jelas mengapa pertukaran tersebut tidak terjadi seperti yang direncanakan, demikian seperti dilansir ABC Indonesia, Kamis (14/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Semula Presiden Ghani hari Selasa menawarkan untuk membebaskan tiga komandan senior Taliban bagi pembebasan warga Australia Timothy Weeks dan warga Amerika Serikat Kevin King.
Weeks dan King disandera oleh pihak Taliban sejak tahun 2016 yang ketika itu bekerja sebagai tenaga pengajar di American University of Afghanistan di Kabul.
Pemerintah Afghanistan semula menawarkan untuk membebaskan Anas Haqqani dan dua komandan Taliban lainnya Haji Mali Khan dand Hafiz Rashid.
Ketiganya ditangkap di tahun 2014.
Juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan kepada ABC bahwa mereka terus mengupayakan pembebasan kedua warga yang disandera Taliban, namun tidak menjelaskan yang sedang berlangsung sekarang.
"Pemerintah Afghanistan yang terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban bagi pembebasan Weeks dan King sebagai bagian dalam perundingan damai yang lebih luas," kata juru bicara DFAT.
Simak video pilihan berikut:
Syarat
Sebelumnya hari Rabu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa kedua sandera tersebut hanya akan dibebaskan ketika tahanan Taliban yang akan dibebaskan "mencapai tujuan mereka."
"Ketika tahanan kami mencapai tujuan mereka, profesor American University ini akan dibebaskan," kata Mujahid.
Dia tidak menjelaskan dengan khusus apa dimaksudkan dengan tujuan tersebut.
Mujahid juga tidak bisa mengukuhkan apakah para komandan Taliban tersebut sudah dibebaskan.
Keberadaan terakhir mereka adalah bahwa mereka ditahan oleh pemerintah Afghanistan di penjara Bagram yang terletak wilayah Utara dari ibukota Kabul.
Presiden Ghani sebelumnya mengatakan hari Selasa bahwa para komandan tersebut bisa dibebaskan di luar negeri, dan merekan sudah berkonsultasi dengan mitra internasional termasuk Washington.
"Kami ingin memastikan bahwa pembebasan ketiga komandan tersebut memperkuat garis depan musuh atau meningkatkan serangan mereka," kata Presiden Ghani.
Timothy Weeks dan Kevin King diculik oleh pria bersenjata yang mengenakan seragam militer di kota Kabul bulan Agustus 2016.
Mereka kemudian muncul dalam video yang dibuat oleh Taliban di tahun 2017 dimana mereka mengatakan kondisi kesehatan Kevin King memburuk.
Hari Selasa, Presiden Ghani mengatakan 'keadaan kesehatan mereka terus memburuk ketika ditahan oleh para teroris."
Anas Haqqani adalah putra Jalaluddin Haqqani, salah seorang yang terkenal yang mendukung gerakan Taliban sehingga menjadi salah satu sasaran utama pencarian Amerika Serikat.
Saudara laki-lakinya Sirajuddin sekarang memimpin Jaringan Haqqani Network dan wakil ketua Taliban.
Pemerintah Afghanistan menuduh Anas sebagai salah seorang tokoh penting dalam jaringan tersebut.
Taliban sendiri sudah lama meminta Anas dibebaskan, dan mengayakan dia adalah mahasiswa.
Advertisement