CEO DANA: Terlalu Dini Bicara tentang Persaingan Antarpemain Fintech

Menurut CEO DANA, saat ini terlalu dini jika pelaku di industri fintech berbicara tentang persaingan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2019, 17:15 WIB
CEO Dana, Vincent Iswara memberi penjelasan tentang DANA di Jakarta, Rabu(21/3). Layanan ini membuat masyarakat Indonesia berdaya saing dengan kemampuan transaksi nontunai yang transparan, aman, dan efisien. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini fintech startup mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Potensinya pun masih begitu besar.

Bahkan, CEO dan salah satu pendiri DANA, Vincent Iswara, menyebut terlalu dini jika pelaku di industri ini berbicara tentang persaingan.

"Masih early sekali bicara persaingan. Justru menurut saya, makin banyak pemain, proses edukasi kepada masyarakat mengenai fintech akan semakin cepat," ujar Vincent di kantor DANA, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

"Kita itu (punya) total market pengguna digital less than 7 persen. Jadi, too early (untuk) ngomongin persaingan," tambahnya.

Lebih lanjut, Vincent mengatakan, potensi fintech startup untuk tumbuh dan berkembang juga berada di luar kota-kota besar. Pasar di sana, menurut dia, masih besar dan butuh sentuhan untuk menyasarnya.

"Itulah tujuan dari digital payment ini. Enggak cuma untuk kota-kota besar, tetapi untuk seluruh masyarakat," jelas Vincent.


Indonesia Termasuk Cepat

Meski masih banyak peluang yang bisa digarap, kata Vincent, Indonesia merupakan negara yang termasuk cepat penetrasi ekonomi digitalnya.

Dia menyontohkan dari sisi pengguna smartphone di Indonesia.

"Kita lihat penetrasi smartphone di Indonesia itu tinggi, 'kan. 150-an juta lebih. Dan pengguna akses internet itu 171,17 juta. Nah, itu pasar potensial yang harus kita garap secepatnya. Bukan hanya DANA, tetapi semua pemain. Dan kita itu terus terang aja, masih jauh sekali," terang Vincent.

(Merdeka.com/Fauzan Jamaludin)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya