Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri meminta kadernya untuk melakukan lagi momen seperti pelukan antara Presiden PKS Sohibul Iman dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan elektabilitas PKS.
"Hampir 2-3 minggu di media sosial, di media mainstream. Kita tingkatkanlah pelukan-pelukan itu tadi. Tadi dengan Pak Gubernur juga berpelukan. Itu saya yakin kalo ada pemilu sekarang naik suara kita itu. Di beberapa negara bisa dipercepat pemilunya itu," kata Salim di Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Advertisement
Salim menjelaskan maksud ucapannya itu. Maksudnya, dia ingin kader PKS tetap menjaga silaturahmi dengan semua pihak.
"Bukan, maksud saya silaturahmi itu artinya pelukan dengan semua orang, masalah juga. Kalau saya pelukan 200 juta orang, capek juga. Tetapi bagaimaan kita bangun silaturahim, berkumpul, bersilaturahmi, membaur kerja sama," ungkapnya.
Menurutnya untuk mencapai posisi saat ini, lanjut Salim, bukanlah hal yang mudah. Tetapi posisi PKS kini juga akan menjadi lebih berat dengan menjadi oposisi.
"Tapi yang akan kita hadapi tak kalah, tambah lagi berat, apalagi kita nyatakan diri partai kita di luar pemerintahan, oposisi," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nomor Satu di 2024
Salim menargetkan partainya akan menjadi nomor wahid di Pemilu 2024. Seruan ini disambut semangat oleh para kader yang hadir dalam Rakornas.
"Saya inginkan kita mampu meraih menjadi partai nomor satu di negri ini. siap wujudkannya?" Kata Salim.
"Siap," jawab peserta Rakornas. Salim juga berharap semua gubernur dari partainya bisa membuat PKS bangga. "Saya ingin kalian semua mampu buktikan dan kita semua bangga," ungkapnya.
PKS menggelar Rakornas usai Pemilu 2019. Rapat ini rencananya membahas beberapa hal mulai dari pengukuhan sikap PKS sebagai oposisi hingga persiapan Pilkada 2020.
Para petinggi PKS juga hadir dalam acara tersebut. Selain itu, juga ada kepala daerah seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Airin Rachmi Diany.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement