Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengungkapkan, regulasi mengenai penggunaan grab wheel dan e-skuter belum rampung. Menurutnya, hal ini perlu koordinasi lebih lanjut dengan Pemprov.
Bambang juga akan memberi imbauan penggunaan e-skuter di pedestrian dan kawasan rekreasi seperti Gelora Bung Karno dan Taman Mini Indonesia Indah. Menurutnya, grab wheel adalah kendaraan jarak pendek dan bukan diperuntukkan transportasi layaknya motor melainkan hanya untuk kebutuhan rekreasi.
Advertisement
"Kami akan berdiskusi dengan pihak penyedia jasa untuk melakukan evaluasi," ujar Bambang selepas seminar bertajuk Pengelolaan Transportasi Megapolitan saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2019).
Di sisi lain, Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menilai kecelakaan terkait grab wheel tempo hari bukan hanya kesalahan pengendara, melainkan kelalaian dari pemerintah juga.
"Pemerintah juga seharusnya jadi tersangka karena tidak memberi kepastian hukum bagi pengguna," ujar Alfred di tempat yang sama.
Alfred menambahkan, hingga kini posisi e-skuter masih abu-abu. Pengguna belum diberi arahan mengenai lokasi penggunaan e-skuter.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Waktu Peminjaman Tak Masalah
Terkait waktu peminjaman e-skuter, Pemimpin Institut Teknologi Transportasi Ki Darmaningtyas menilai, waktu 24 jam peminjaman grab wheel tidak masalah. Asalkan penggunaannya di tempat tertutup.
"Tidak di sembarang tempat, seperti jalan raya," kata dia.
Darmaningtyas juga berpendapat, penggunaan grab wheel di jalan raya sangat membahayakan bukan hanya untuk pengguna tapi juga untuk pengendara lain.
"Di jalan raya kan ada blank space, nah blank space itu dapat tidak terlihat oleh pengemudi kan grab wheel ukurannya kecil," pungkas Darmaningtyas.
Advertisement
