8 Investor Tertarik Suntik Anak Usaha Jiwasraya

Kementerian BUMN menegaskan akan membantu manajamen baru dalam rangka menyehatkan kondisi keuangan Jiwasraya

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Nov 2019, 19:15 WIB
PT Asuransi Jiwasraya Persero).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan akan membantu manajamen baru dalam rangka menyehatkan kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil penawaran sejumlah calon mitra strategis (strategic partner) yang berminat menempatkan dana segarnya di anak usaha Jiwasraya yakni PT Jiwasraya Putra.

"Ada 8 perusahaan. Kita tunggu saja hasil penawaran mereka dan semoga bisa beres di Desember," ujar Gatot di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (14/11).

Dari 8 perusahaan tersebut, Gatot bilang, nantinya akan dipilih 1 perusahaan dengan penawaran terbaik yang sedianya bakal memegang saham Jiwasraya Putra.

Sementara itu, 4 BUMN lain mulai dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel telah tercatat sebagai pemegang saham Jiwasraya Putra, lantaran perusahaan-perusahaan tadi sudah berkomitmen membuka customer base dan distribution channels.

Dimana para pemegang saham Jiwasraya Putra pun nantinya akan memperoleh benefit melalui mulai dari diversifikasi bisnis, dividen hingga fee base income.

"Jadi 4 BUMN yang sudah masuk tadi tidak menyetor uang ya. Mereka hanya membuka customer base dan distribution channels yang akan dimanfaatkan Jiwasraya Putra dalam menjual produknya," terang Gatot.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Strategi Penyehatan

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Seperti diketahui, pencarian strategic partner untuk Jiwasraya Putra digadang menjadi salah satu skema di dalam penyehatan kondisi keuangan Jiwasraya. Melalui skema ini, diharapkan akan mendatangkan dana segar yang dapat digunakan induk usaha dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Selain strategic partner, pemerintah dan manajemen baru Jiwasraya juga telah merancang skema lain mulai dari pembentukan holding asuransi hingga penerbitan produk reasuransi. Dari skema ini, diharapkan akan mendatangkan total dana segar senilai Rp 8 triliun.

"Pemerintah dan manajemen baru akan terus menjaga amanah para nasabah. Semoga penyehatan bisa lebih cepat, mengingat proses ini perlu waktu, terima kasih kepada para pemegang polis yang berkenan untuk rejoin dan mohon untuk pemegang polis lainnya juga bisa bersabar," ujar Gatot.


DPR Minta Erick Thohir Turun Tangan Selesaikan Masalah Jiwasraya

Menteri BUMN Erick Thohir temui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota. (Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Ditengah polemik Asuransi Jiwasraya yang berlarut-larut, Anggota DPR Komisi VI Andre Rosiade meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir segera turun tangan mengambil langkah taktis untuk menyelesaikan persoalan Jiwasraya.

“Saya meminta Menteri BUMN untuk menyelidiki secara tuntas soal mismanajemen di Jiwasyara. Sekaligus segera lakukan restrukturisasi perusahaan, dan lakukan pembayaran klaim pemegang polis” tegasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).

Andre menyatakan, kesalahan investasi yang dilakukan PT Jiwasraya adalah persoalan serius. Sebab, persoalan ini menjadi salah satu penyebab perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia itu menunda pembayaran kewajiban polis yang jatuh tempo pada Oktober lalu. Penundaan pembayaran dilakukan untuk 711 polis produk bancassurance senilai Rp 802 miliar.

"Secara teknis, Menteri BUMN selaku pemegang saham pemerintah bisa segera pisahkan investasi bodong dari portofolio Jiwasraya dan lakukan langkah penyelamatan dengan berkoordinasi pada lembaga pengawas. Di industri keuangan, trust adalah hal yang sangat penting, jangan sampai kasus ini membuat kepercayaan masyarakat luntur pada industri" ucap dia.

Andre juga mengatakan, kelalaian fungsi pengawasan oleh lembaga berwenang tidak boleh terulang. Industri keuangan adalah high regulated industry, seharusnya peran pengawasan maksimal di sektor keuangan.

Andre juga meminta agar aparat penegak hukum bisa melakukan langkah tegas bila ada persoalan pidana dalam kasus Jiwasraya ini.

“Saya melihat ada potensi kecurangan. Persoalan Jiwasraya ini harus diselesaikan dengan terukur, jangan berlarut-larut, kasihan pemegang polis” tutup Andre.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya