Kejengkelan Vladimir Putin Soal Korupsi di Markas Program Antariksa Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengeluh tentang berlanjutnya praktik korupsi di pangkalan program antariksa.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2019, 07:00 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin berpose ketika menghabiskan waktu di kawasan hutan pegunungan Siberia, pada 6 Oktober 2019. Presiden Vladimir Putin menikmati hari lahirnya dengan mendaki pegunungan dan memetik jamur liar pada akhir pekan lalu. (Alexey DRUZHININ / Sputnik / AFP)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam rapat kabinet pada Senin, 11 November 2019, memprotes terkait korupsi skala besar yang masih 'berjalan' di fasilitas baru peluncuran antariksa negara tersebut.

Fasilitas bernama Vostochny Cosmodrome itu dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Negeri Beruang Merah pada landasan peluncuran Baikonur di Kazakhstan, di mana semua misi antariksa berawak dan banyak roket besar diluncurkan. Namun, pembangunan Vostochny dinilainya telah terganggu oleh praktik korupsi.

"Sudah dikatakan 100 kali: Bekerjalah secara transparan, sejumlah besar uang dialokasikan. Namun mereka masih mencuri ratusan juta," gertak Putin seraya jengkel pada pertemuan itu, mengutip VOA Indonesia, Jumat (15/11/2019).

Juru bicara kepresidenan, Dmitry Peskov, kemudian mengatakan kepada para wartawan bahwa sekitar 11 miliar rubel (US$ 169 juta) telah digelapkan selama konstruksi Vostochny. 

Sementara itu, Putin menegaskan pada April kemarin bahwa Moskow akan terus menyewa kompleks antariksa Baikonur di Kazakhstan.

Ia pun sudah sempat meninjau pembangunan sarana peluncuran Vostochny di Amur Oblast, yang dirancang untuk meringankan ketergantungan Rusia pada negara tetangganya ini --bekas bagian Uni Soviet.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tempat Legenda Yuri Gagarin

Yuri Gagarin (AFP)

Para pejabat memperkirakan jumlah biaya proyek Vostochny mencapai US$ 10 miliar. Namun, Putin tetap mengatakan bahwa Rusia tidak akan meninggalkan pangkalan di Baikonur.

Dalam ketegangan terkait pembayaran uang sewa, seorang petinggi mengatakan: "Rusia kemungkinan akan menghentikan penyewaan sebagian sarana di Baikonur."

Baikonur dikenal karena menjadi lokasi peluncuran kosmonaut pertama Rusia, Yuri Gagarin, ke antariksa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya