PLN Hasilkan 7.435 MW Listrik dari Energi Baru Terbarukan

Per Oktober 2019 PLN telah mengelola kapasitas pembangkit EBT sebesar 12,1 persen dari total bauran seluruh energi pembangkit.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Nov 2019, 11:45 WIB
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) membangun pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) berkapasitas 7.435 Mega Watt (MW) hingga oktober 2019.

Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, per Oktober 2019 PLN telah mengelola kapasitas pembangkit EBT sebesar 12,1 persen dari total bauran seluruh energi pembangkit.

Pembangunan Pembangkit EBT akan terus bertambah untuk memenuhi target porsi EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen pada 2025.

"Hingga Oktober 2019 kami telah membangun sekitar 7 ribu MW pembangkit EBT atau sekitar 12 persen lebih dari total bauran energi pembangkit, ini bukti dari komitmen kami menggunakan energi ramah lingkungan," kata Dwi, di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Adapun jumlah 12.1 persen bauran EBT terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 4.711 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 1.979 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 58 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 131 MW, Pembangkit Listik Tenaga Mini Hidro (PLTM) 385 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Bio mass dan Sampah (PLT Bio/Sa) 171 MW.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028, direncanakan bauran energi pada tahun 2025 akan menjadi 54,6 persen batubara, 22 persen gas alam termasuk LNG, 23 persen EBT dan 0,4 persen BBM.

"Sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan EBT dan gas, serta mengurangi pemakaian BBM," ujarnya.

Dalam usaha mencapai target bauran energi EBT 23 persem, diperlukan penambahan kapasitas EBT sebesar 16,7 GW yang pengembangannya tersebar di seluruh Indonesia seperti tertuang dalam RUPTL 2019-2028.

 


Pencapaian

Pekerja menyelesaikan pembangunan PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso, Sulut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada 2019, diperkirakan terdapat tambahan Pembangkit EBT sebesar 481 MW yang berasal dari 27 proyek tersebar dari Sumatera sampai dengan Papua, capaian ini merupakan yang tertinggi dibandingkan pencapaian 5 tahun terakhir.

Hingga November 2019, terdapat sekitar 156 proyek EBT yang sudah dilakukan penandatanganan PPA (Power Purchase Agreement) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dengan total kapasitas mencapai 3259 MW yang didominasi pembangkit hidro dan panas bumi.

PLN juga sedang melakukan proses pengadaan pembangkit EBT lainnya seperti PLTS Bali Barat (25 MW), PLTS Bali Timur (25 MW) dan PLTS Cirata (145 MW).

Selain itu, untuk mendukung program pemerintah dalam upaya mengurangi sampah, telah ditandatangani PJBL (Perjanjian Jual Beli Listrik) PLTSa Jatibarang di Semarang dan PLTSa Sunter di Jakarta Utara.

"Berbagai pencapaian dan pembangunan pembangkit EBT ini menjadi bukti komitmen PLN dalam mengembangkan energi hijau ramah lingkungan dalam penyediaan tenaga listrik untuk masyarakat," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya