BMKG Catat 103 Lindu Susulan Terjadi Usai Gempa Maluku

Kepala BMKG Kustoro Hariyatmoko mengimbau warga masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

oleh Hairil Hiar diperbarui 15 Nov 2019, 14:10 WIB
Barang-barang rumah tangga berjatuhan usai gempa magnitudo 7,4 mengguncang Maluku Utara. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

 

Liputan6.com, Ternate - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Maluku dan Maluku Utara mencatat sebanyak 103 kali aktivitas gempa susulan terjadi di laut Maluku pascagempa berkekuatan 7,4 magnitudo, Jumat (15/11/2019) dinihari.

Data grafik BMKG setempat menunjukkan, jumlah aktivitas gempa bumi ini adalah akumulasi yang terjadi sejak Jumat dinihari pukul 01.17 – Jumat pukul 15.00 WIT. Dari jumlah gempabumi susulan (aftershock) ini, sebanyak 7 kali yang dirasakan warga.

Frekuensi getaran gempabumi susulan (aftershock) ini terekam antara I-V MMI.

Kepala BMKG Kustoro Hariyatmoko mengimbau, kepada warga masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ia menyarankan masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa yang terjadi pada Jumat, 15 November 2019, pukul 01.17 WIT hingga saat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gempa Maluku Utara

Gempa bumi terjadi di Maluku Utara, Gempa berkekuatan 7,4 SR itu berpotensi tsunami.

BMKG melalui akun Twitternya @InfoBMKG menginformasikan gempa itu terjadi pada Kamis (14/11/2019) sekitar pukul 23.17 WIB. Pusat gempa berada 22 km barat laut Jailolo.

Gempa berada di kedalaman 110 km. Lokasi gempa ada di koordinat 1,63 Lintang Selatan dan 126,40 Bujur Timur.

"Gempa Mag:7.4, 14-Nov-19 23:17:41 WIB, Lok:1.63 LU,126.40 BT (134 km BaratLaut JAILOLO-MALUT), Kedalaman: 10 Km, Potensi tsunami untuk diteruskan pada masyarakat #BMKG," bunyi twitter BMKG.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya