Liputan6.com, Jakarta - Saat Wolftank tampil Hardrock Cafe Jakarta, diajang I Like Monday, I Like Nature: Music for Conservation, beberapa waktu lalu. Kehadiran Aryo Wahab, Kin Aulia, Tyo Nugros, dan Noey tak sekedar menghibur tamu yang hadir.
Tapi Wolftank juga mengajak orang-orang untuk mencintai alam. Dengan cara, membayar tiket nonton yang ditukar dengan mangrove.
Baca Juga
Advertisement
Hasilnya, Wolftank berhasil mengumpulkan 50 mangrove yang mereka tanam di Taman Wisata Angke, Jakarta, pada Kamis (14/11/2019). Mereka ikut menanam empat spesies mangrove yaitu Rhyzopora muncronata, R. apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, dan Avicennia di atas guludan.
Sejak pagi, Aryo Wahab, Kin Aulia, dan Tyo Nugros sudah terlihat di Taman Wisata Angke mengenakan pakaian serba hitam. Sayangnya, Noey tak bisa hadir di antara lainnya.
Tugas Mulia
Bagi Aryo Wahab, menanam mangrove menjadi tugas mulia bagi bukan saja dirinya, tapi juga personel Wolftank lainnya.
"Hari ini kita kembali melakukan tugas yang sangat mulia buat Ibu Pertiwi, buat alam Indonesia yang selama ini sudah menjadi kebanggaan dan kekayaan kita sendiri, kita nanam mangrove lagi. Mudah-mudahan semua yang kita lakukan di sini bisa bermanfaat bagi kita semua, cucu kita dan alam Indonesia," jelas Aryo Wahab.
Advertisement
Bangun Pagi
Biasanya, bagi musikus yang kerap bekerja hingga larut malam agak kesulitan bangun pagi untuk menanam mangrove.
"Sama sekali enggak susah. Sekarang, gue mewakili Wolftank sudah berjanji untuk menyediakan waktu. Dulu zaman kita, 'Ok ntar kalau ada waktu kita bakal ke sana', sekarang enggak begitu 'Ok kita ke sana', gitu," lanjut vokalis Wolftank.
Sedih
Aryo Wahab mengaku agak sedih tak bisa langsung terjun menanam mangrove lantaran air pasang. Padahal, Aryo, Tyo, dan Kin sudah bersiap mengenakan sarung tangan.
"Agak sedih, karena baby mangrove nya enggak bisa kita tanam. Tapi kan niat kita yang paling mulia kan. Kan bisa kita titipkan sama mas-mas yang lebih ahli di sini," tuturnya.
Advertisement
Mencari Massa
Diakui Muhammad Ilman, Direktur Program Kelautan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dengan menggandeng Wolftank, untuk mencari massa agar restorasi alam bisa teratasi.
"Acara ini untuk awareness, meningkatkan kepedulian. Kami yang bekerja di lapangan kan enggak punya massa, tapi kalau yang bicara artis kita bisa menjangkau lebih luas. Kita hanya ada 50 batang sebetulnya, kecil sih tapi ini simbol bahwa kita harus melakukan restorasi mangrove karena terutama di Jawa ini kerusakannya sudah sangat luas. Padahal, dampak perubahan iklim jauh lebih cepat dari yang selama ini dibayangkan. Kalau melakukan restorasi biasa-biasa saja, takut ketinggalan," papar Ilman.